Dibutuhkan Dorongan dan Inisiatif Gerakan Massal Peduli Sampah Plastik

Dibutuhkan Dorongan dan Inisiatif Gerakan Massal Peduli Sampah Plastik
Sampah di sungai. Foto: JPG/Pojokpitu

Dia menyerahkan kendaraan angkut sampah ke desa-desa agar pengelolaan sampah rumah tangga tertangani baik.

Mengenai program pemerintah soal penanganan sampah plastik, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan semua pihak harus hati-hati soal plastik berbayar.

Ada dua konsep yang dilakukan pemerintah, yaitu dikurangi dari sumbernya dan kedua ditangani supaya tidak tercecer di masyarakat dan di alam. Namun, beberapa daerah mengeluarkan kebijakan berbayar jika ingin menggunakan plastik di mini market.

"Padahal konsepnya adalah kami minta jangan bebankan lingkungan. Kalau manusia membebani lingkungan, ini studinya sudah ada dari 1852. Ada keinginan manusia untuk kurangi beban kepada lingkungan karena mereka khawatir ini akan mengancam dia, keluarganya, dan lain-lain. Jadi ini konsepnya beda," kata Siti beberapa waktu lalu.

Jadi kalau Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bilang aturan dari menteri, Siti tegaskan tidak ada soal plastik berbayar. Siti mengaku aturan itu segera dibahas dengan Aprindo.

"Kalau konsepnya plastik berbayar, berarti plastiknya boleh asal bayar, bebannya diberikan ke konsumen. Jadi meleset. Ini yang saya minta kepada Dirjen agar segera dibahas dengan Aprindo, mekanisme yang pas seperti apa," katanya.

Siti menambahkan, jika konsep tidak diperbaiki, maka berarti pengusaha mengutip uang dari konsumen. Padahal, lanjut dia, di konsep lingkungan itu memang keinginan untuk membayar dan mengurangi beban lingkungan karena ada gangguan.

Namun, Siti yang juga politikus NasDem itu mengakui pengunaan kantong plastik berkurang sampai 30 persen, bahkan sampai 60 persen.

Harus jadi kebiasaan di masing-masing rumah tangga agar memilah sampah sebelum dibuang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News