Didi Kempot: Saya Sempat jadi Penyanyi Jalanan alias Kempot

Didi Kempot: Saya Sempat jadi Penyanyi Jalanan alias Kempot
GODFATHER OF BROKEN HEART: Didi Kempot (tengah) berpose bareng penggemarnya dari Sadbois dan Sadgerls usai pertunjukan di acara Harlah ke-21 PKB, Selasa malam (25/7). Foto: Fathan Sinaga/JPNN.Com

"Saya nyanyi ada satu lagu Jawa judulnya 'Cidro', di Indonesia kurang terkenal, ternyata ada turis Suriname di Indonesia, domisili di Belanda, lagu itu lalu diputar di radio Amsterdam, lagunya digemari sekali."

Belasan kali penyanyi bernama lengkap Dionisius Prasetyo ini bolak-balik ke Suriname untuk manggung. Komunitas Jawa di Suriname mencapai 15 persen dari total populasi.

Namun, menurut Soewarto Moestadja, yang menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Suriname pada 2013 lalu, musik Didi tak cuma populer di komunitas Jawa, melainkan orang-orang Suriname yang memang penggemar musik campur sari serta keroncong.

Ia tak menyangka mantan pengamen jalanan bisa diterima oleh pendengar di Eropa dan Amerika Selatan. Namun yang lebih membanggakan bagi Didi adalah kini dia bisa menggelar konser akbar di kampung halamannya sendiri.

The Godfather of Broken Heart akan menggelar konser akbar peringatan 30 tahun berkarya bertajuk “Ambyar Tak Jogeti” di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 10 Juli 2020.

"Konser ini paling membanggakan, di negara saya sendiri. Itu membanggakan karena ternyata Indonesia masih bisa menerima dan menghargai tembang-tembang Indonesia."

Didi Kempot bakal tampil bersama dua penyanyi lain, yakni Victor Hutabarat dan Yopie Latul yang dikenal lewat lagu "Poco-Poco".

Harga tiket dijual mulai dari Rp100.000 hingga Rp500.000. (antara/jpnn)

The Godfather of Broken Heart, Didi Kempot, mengungkap makna kempot di namanya itu, yang tidak terlepas dengan perjalanan kariernya.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News