Diduga Tak Jalankan Putusan Hakim, Kajari Batam Diperkarakan

Diduga Tak Jalankan Putusan Hakim, Kajari Batam Diperkarakan
Bareskrim Polri. Foto ilustrasi: dokumen JPNN

jpnn.com, BATAM - Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Batam Dedie Tri Hariyadi dilaporkan ke Bareskrim Polri pada Jumat (21/12).

Terlapor dilaporkan karena diduga tak menjalankan putusan Pengadilan Negeri Batam atas vonis tiga tahun penjara dengan terdakwa kasus penipuan jual beli saham Hotel BCC Tjipta Fudjiarta.

Pelaporan tersebut dilakukan Direktur PT Bangun Megah Semesta (BMS) Conti Chandra melalui kuasa hukumnya Alfonso F.P Napitupulu.

Dia menuturkan, putusan hakim memerintahkan agar objek hotel dan apartemen BCC dikembalikan kepada Conti. Namun, hal itu tidak dijalankan oleh terlapor.

"Ini melanggar Pasal 223 KUHP tentang mengabaikan putusan hakim. Sehingga orang yang harusnya ditahan tapi dilepaskan. Ancaman hukuman 2 tahun," ujar dia di Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Jumat (21/12).

Tak hanya Kajari Batam, Alfonso mengaku pihaknya juga mengadukan tiga orang lainnya, yakni, Kasipidum Kajari Batam Filpan Fajar Darmawan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Samsul Sitinjak, dan Yan Elhas Zebua.

Menurut Alfonso, seharusnya, pihak-pihak terkait harus melakukan proses hukumnya selanjutnya setelah adanya putusan inkrah di tingkat pertama.

Diketahui, dalam perkara ini, Majelis Hakim PN Batam yang diketuai oleh Taufik Abdul Halim Nainggolan yang dibantu dua hakim anggota Yona Lamerossa Ketaren dan Jassael menilai bahwa terdakwa Tjipta Fudjiarta bersalah dan terbukti telah memalsukan akta otentik hotel dan apartemen BCC.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Batam Dedie Tri Hariyadi dilaporkan ke Bareskrim Polri pada Jumat (21/12).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News