Digitalisasi Nozzle Bikin Distribusi BBM Bersubsidi Terkendali
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah terus melakukan berbagai cara untuk mengefisienkan penyaluran bahan bakar minyak (BBM).
Salah satu caranya ialah dengan mendigitalisasi nozzle stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
PT Pertamina (Persero) menargetkan seluruh SPBU terdigitalisasi pada Juni 2019.
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Fanshurullah Asa menuturkan, digitalisasi nozzle akan membuat distribusi BBM bersubsidi terkontrol.
Pendataan digital itu bakal meliputi nomor polisi kendaraan, jumlah dan jenis BBM yang diisi, serta lokasi SPBU.
’’Misalnya, dalam sehari maksimal isi ulang solar 200 liter. Meski di SPBU berbeda, (kendaraan dengan) pelat nomor sama tidak bisa mengisi lebih dari itu,’’ ujar Fanshurullah akhir pekan lalu.
Dia mengungkapkan, AKR Corporindo sudah mendigitalisasi nozzle di SPBU mereka.
’’Ada IT online yang terkoneksi ke BPH Migas sehingga penyaluran BBM bersubsidi AKR tidak pernah lebih dari 70 persen dari kuota,’’ kata Fanshurullah.
Pemerintah terus melakukan berbagai cara untuk mengefisienkan penyaluran bahan bakar minyak (BBM).
- Motorist Pertamina Gercep Kirim BBM ke Kendaraan yang Kehabisan Bensin di Tol, Lihat Tuh
- Pertamina Tambah 14,4 Juta Tabung LPG 3 Kilogram untuk Penuhi Kebutuhan Lebaran
- Pertamina Gerak Cepat Layani Pemudik yang Kehabisan BBM di Tol
- Perang Iran-Israel, Bagaimana Nasib Harga BBM Subsidi?
- Pertamina Tambah 14,4 juta tabung LPG 3 Kilogram Hingga H+3 Idulfitri
- Arus Balik Lebaran, BPH Migas Pastikan Stok BBM di Sumsel Aman