Digodok, Kebutuhan CPNS Penyuluh Agama

Digodok, Kebutuhan CPNS Penyuluh Agama
Digodok, Kebutuhan CPNS Penyuluh Agama
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) sedang menggodok komposisi penyuluh agama dalam pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun ini. Penyuluh agama yang paling dominan perannya adalah penyuluh agama Islam. Diharapkan, para penyuluh itu bisa menangkal gejolak keberagamaan di tingkat masyarakat.

Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag Nasaruddin Umar saat dihubungi kemarin (21/5) di Jakarta mengatakan belum bisa memastikan jumlah tenaga penyuluh agama Islam baru. "Kebutuhannya masih digodok di Kemenag," tandasnya. Selanjutnya, usulan tersebut baru dibawa ke Ditjen Bimas Islam Kemenag. Hingga saat ini, penyuluh juga masih ada yang berstatus honorer yang menunggu pengangkatan.

Mantan pembantu rektor Bidang Kemahasiswaan di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta itu menerangkan, para penyuluh wajib memegang visi menjadi dinamisator pembangunan dan pemersatu umat. Apalagi, saat ini kondisi keberagamaan di masyarakat sedikit goncang dengan isu radikalisme yang merebak.

Isu radikalisme yang cukup meresahkan masyarakat saat ini adalah tentang gerakan kaderisasi Negara Islam Indonesia (NII) dan aksi terorisme berkedok jihad. Nasaruddin menuturkan, peran penyuluh diharapkan bisa profesional menjaga masyarakat dari benih-benih penyimpangan berkedok agama. "Masyarakat bisa kondusif jika bisa dideteksi sejak dini," tandasnya.

JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) sedang menggodok komposisi penyuluh agama dalam pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun ini. Penyuluh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News