Dihajar Polisi Saat Penyergapan, Keluarga Tak Terima
Senin, 03 September 2012 – 09:35 WIB
Terpisah, Kapolsek Gondangrejo AKP Poniran mengutarakan, pihak mapolsek telah memberikan uang sebesar Rp 1 juta kepada pihak keluarga Bayu. "Namun uang itu sifatnya bukan dana santunan, melainkan biaya untuk berobat (Wiji) ke Puskesmas," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, penggerebekan terduka teroris Bayu Setiono, 22, di Dusun Tempel, Desa Bulurejo, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, membuat trauma mendalam bagi Wiji Siswo Suwito, 64, sang mertua. Sebab, saat penangkap Bayu, Wiji menjadi sasaran fisik Densus 88. Dia sempat ditodong senapan dan dihajar.
"Karena kaget dan mengira itu kawanan rampok, kakak saya (Wiji, Red) yang tengah ngeloni cucunya itu langsung ditepis senapan. Mungkin karena dikira melawan, kakak saya pun langsung dihajar," ungkap Subagyo, kerabat Bayu.
Subagyo yang saat kejadian berada di kamar belakang samping kamar Bayu tidak berani berbuat banyak. Saat itu, ia hanya bisa menyaksikan penyergapan tersebut dari balik jendela kamar saja. "Saat itu saya mau keluar kamar tapi dilarang oleh istri. Kejadiannya cukup cepat, tidak sampai 10 menit. Petugas yang datang pun jumlahnya juga banyak, mungkin sekitar 30-an orang," tandasnya. (fin/un)
KELUARGA dari istri terduga teroris Bayu Setiono, 22, tidak terima dengan perlakuan Densus 88 saat penyergapan. Menyikapi hal ini, pihak keluarga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kunjungi Korban Banjir Mahulu, Pj Gubernur Kaltim Fokus Siapkan Pangan-Listrik
- Perintah Irjen Helmy Santika: Tindak Tegas Aksi Premanisme di Lampung
- Viral Video Syur Diduga Mahasiswa di Jambi, AKBP Reza Bilang Begini
- Sempat Dilaporkan Hilang, Seorang Warga Tobelo Ditemukan Meninggal Dunia
- 13.600 Rumah Warga di OKU Terendam Banjir
- PMKRI Toraja Desak Penjabat Gubernur Sulsel Prioritaskan Membenahi Infrastruktur Jalan