Dihajar Polisi Saat Penyergapan, Keluarga Tak Terima

Dihajar Polisi Saat Penyergapan, Keluarga Tak Terima
Dihajar Polisi Saat Penyergapan, Keluarga Tak Terima
Terpisah, Kapolsek Gondangrejo AKP Poniran mengutarakan, pihak mapolsek telah memberikan uang sebesar Rp 1 juta kepada pihak keluarga Bayu. "Namun uang itu sifatnya bukan dana santunan, melainkan biaya untuk berobat (Wiji) ke Puskesmas," tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, penggerebekan terduka teroris Bayu Setiono, 22, di Dusun Tempel, Desa Bulurejo, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, membuat trauma mendalam bagi Wiji Siswo Suwito, 64, sang mertua. Sebab, saat penangkap Bayu, Wiji menjadi sasaran fisik Densus 88. Dia sempat ditodong senapan dan dihajar.

"Karena kaget dan mengira itu kawanan rampok, kakak saya (Wiji, Red) yang tengah ngeloni cucunya itu langsung ditepis senapan. Mungkin karena dikira melawan, kakak saya pun langsung dihajar," ungkap Subagyo, kerabat Bayu.

Subagyo yang saat kejadian berada di kamar belakang samping kamar Bayu tidak berani berbuat banyak. Saat itu, ia hanya bisa menyaksikan penyergapan tersebut dari balik jendela kamar saja. "Saat itu saya mau keluar kamar tapi dilarang oleh istri. Kejadiannya cukup cepat, tidak sampai 10 menit. Petugas yang datang pun jumlahnya juga banyak, mungkin sekitar 30-an orang," tandasnya. (fin/un)

KELUARGA dari istri terduga teroris Bayu Setiono, 22, tidak terima dengan perlakuan Densus 88 saat penyergapan. Menyikapi hal ini, pihak keluarga


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News