Diikat Cincin dari Sri Lanka

Diikat Cincin dari Sri Lanka
Anang Hermansyah (kanan) dan Ashanty menunjukkan cincin mereka usai acara lamaran di Jakarta, kemarin (26/2). FOTO: Angger Bondan/ Jawa Pos
Yang pasti, acara lamaran malam itu sudah berjalan lancar. Sudah ada yang mengikat mereka meski statusnya masih calon suami dan calon istri. Di jari mereka sudah melingkar cincin. Cincin lamaran tersebut ternyata sangat bersejarah. Cincin emas berhias batu giok di tengahnya itu adalah cincin dari ibunda Ashanty.

"Cincin ini punya sejarah. Ini batunya dapat di Sri Lanka pas Papaku tugas di sana. Ini cincin kawin Mamaku waktu menikah. Dan, ini dikasihkan ke kami berdua," terang Ashanty.

Cincin emas kuning bermodel klasik tersebut, kata mereka, bukan merupakan cincin pernikahan nanti. Itu hanya cincin pertanda sudah lamaran. Anang, ternyata, kurang terbiasa dengan cincin berwarna emas kuning tersebut. "Mas Anang nggak terbiasa dengan emas kuning. Nggak apa-apa, dia harus membiasakan diri. Soalnya, warna cincin nggak boleh diubah," ungkapnya.

Kegembiraan Ashanty malam itu semakin lengkap setelah mengintip hantaran yang dibawa calon suaminya. Sebab, isinya adalah barang-barang yang dia inginkan. "Aku tadi udah ngintip. Ada 11 seserahan. Ada iPad, terus ada sepatu impor yang aku lagi pengin banget," katanya senang.

JAKARTA - Jalan Anang dan Ashanty untuk menjadi suami istri semakin terbuka lebar. Sabtu malam (25/2) acara lamaran yang dihelat di ruang Ceria Hotel

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News