Dijepit Merek Jepang, Mobil Eropa Masih Berjaya
’’Tahun ini backbone kami adalah Duster, Kwid, dan Koleos. Setelah itu, nanti akan ada Megane dan Clio,’’ ujar Sanni.
Tantangan terbesar Renault adalah brand awareness.
Meski begitu, Renault cukup optimistis dengan penerimaan pasar lantaran kualitas brand Eropa selama ini mendapat kepercayaan kuat di masyarakat.
Inden terbesar justru tidak berasal dari Surabaya, tetapi dari Sidoarjo dan Gresik.
Branch Manager Astra BMW Surabaya Yopi Antonio menambahkan, mobil Eropa masih memiliki pasar sendiri di Indonesia.
Salah satu alasannya adalah pergantian model mobil Eropa mencapai tujuh tahun. Berbeda dengan mobil Jepang yang hanya dua tahun.
Selain itu, harga mobil Jepang di sejumlah kelas telah mendekati harga mobil Eropa.
Karena itu, penikmat kendaraan eksklusif cenderung memilih mobil dari Benua Biru. (vir/c19/noe)
Mobil-mobil asal Eropa masih memilki tempat di hati penduduk Indonesia.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Kemendikbudristek Buka Magang di Industri untuk Instruktur Barista dan Otomotif 2024
- Thailand Industrial Business Matching Akan Digelar di Jakarta, Catat Tanggalnya
- Perkuat Dukungan Program Health Tourism, RS Premier Bintaro Kerja Sama dengan Mercedes-Benz
- Mercedes-Benz G-Wagen Dapat Kekuatan Baru, Makin Bertenaga
- Xiaomi SU7 Resmi Meluncur, Punya Jelajah 700 KM, Sebegini Harganya
- Didimax Gelar Trader Fest 2024, Berhadiah Emas hingga Mercedes Benz