Dikabarkan Tertindas, Muslim Uighur Malah Undang Media Asing Nikmati Suasana Ramadan di China
Kamis, 18 Maret 2021 – 20:56 WIB

Abdul Wali Ablimit (kiri) selaku khotiib masjid di Kabupaten Shache, Prefektur Kashgar, Daerah Otonomi Xinjiang, memberikan testimoni di depan awak media asing di Beijing, China, Kamis (18/3/2021). Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie
Pada bulan Ramadan tahun lalu, menurut dia, masjid-masjid di Xinjiang menerapkan protokol kesehatan antipandemi COVID-19.
"Pemerintah mengerahkan petugas kesehatan dan memberikan bantuan alat medis ke masjid-masjid," ucapnya.
Selain itu, makanan pembuka puasa atau iftar juga dicukupi oleh otoritas lokal.
"Puasa Ramadan itu bagian dari rukun Islam. Dan, hal ini normal dilakukan umat Islam di China, termasuk suku Uighur," katanya dalam acara temu media asing yang difasilitasi oleh Pemerintah Daerah Otonomi Xinjiang dan Kementerian Luar Negeri China itu.
Hampir setiap bulan Ramadan, media-media global selalu menyoroti aktivitas etnis Muslim Uighur terkait dugaan larangan menunaikan rukun Islam yang ketiga itu.
Media asing selama ini menggambarkan muslim Uighur sebagai kelompok minoritas yang ditindas oleh pemerintah China
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- Hasil Semifinal Sudirman Cup 2025: China Mengerikan, Jepang Hancur
- Prediksi BI, Ritel Tumbuh 8,3% saat Ramadan & Idulfitri
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Pengguna MyPertamina Meningkat Pada Periode Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik
- Kunjungan Xi Jinping ke 3 Negara ASEAN Menegaskan Prioritas China