Dikti Tak Tanggung Jawab Soal Opspek ITB
Waktu Pelaksanaan Opspek Dinilai Janggal
Jumat, 13 Februari 2009 – 14:24 WIB

Dikti Tak Tanggung Jawab Soal Opspek ITB
JAKARTA - Saling lempar tanggung jawab terjadi dalam kasus tewasnya Dwiyanto, mahasiswa jurusan Geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB) akibat mengikuti kegiatan Orientasi Studi Pengenalan Kampus (Ospek) pada 8 Februari lalu. Sama dengan sikap pihak Rektorat ITB yang menyatakan tidak bertanggung jawab, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) juga menyatakan hal yang sama. Kali ini, Muklas Samani, salah seorang Direktur di Ditjen Dikti, malah menyebut itu urusan ITB. Dikatakan Muklas, sebenarnya dari segi waktu saja, kegiatan ospek yang digelar mahasiswa jurusan Geodesi ITB itu sudah janggal. Ospek, mestinya dilakukan di awal-awal masuknya mahasiswa baru, yang bertujuan untuk memperkenalkan kampus dan kegiatan-kegiatan yang ada kepada mahasiswa baru. Sementara, ospek kali ini digelar bulan Februari.
"Perguruan Tinggi itu kan otonom, punya otoritas mengatur kegiatan-kegiatan yang ada di kampusnya. Kalau ITB melarang kegiatan ospek, itu bagian kewenangan ITB," ulas Muklas Samani dalam diskusi bertema 'Ospek Maut Terulang Lagi' di gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Senayan, Jumat (13/2).
Baca Juga:
Disebutkan Muklas, pihaknya hanya mengeluarkan kebijakan yang sifatnya umum terkait dengan kegiatan ospek. Kebijakan dimaksud tertuang dalam Surat Keputusan Dirjen Dikti pada tahun 2000 yang isinya melarang kegiatan opsek yang sifatnya represif atau terkandung aksi kekerasan.
Baca Juga:
JAKARTA - Saling lempar tanggung jawab terjadi dalam kasus tewasnya Dwiyanto, mahasiswa jurusan Geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB) akibat mengikuti
BERITA TERKAIT
- Wamenag Zainut Peringatkan Ormas Keagamaan: Ini Tahun Politik
- MenPAN-RB Azwar Anas: Jangan Ada Kesan ASN Sibuk Jadi Panitia Buka Bersama
- Motif Mario Dandy Sebar Video Penganiayaan Terhadap David, Ternyata Oh Ternyata
- Pesan dan Harapan Ketua MPR Bambang Soesatyo kepada Tabitha Cristabela Napitupulu
- Kecelakaan Maut di Bogor, Dua Pemotor Tewas
- Dahlan Iskan Mencermati Cara Sri Mulyani Menyudahi Heboh Rp 300 T, Begini