Dilema Napi Terorisme, Dipisah Salah Digabung Apalagi

Dilema Napi Terorisme, Dipisah Salah Digabung Apalagi
Suhardi Alius. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius mengungkap saat ini setidaknya terdapat 218 narapidana terorisme yang tersebar di sejumlah lembaga pemasyarakatan di seluruh Indonesia. 

Menurut Suhardi, kondisi ini perlu disikapi dengan baik. Pasalnya, ketika para napi terorisme dicampur dengan narapidana lainnya, rentan merekrut anggota baru. 

Sementara jika semua napi terorisme digabungkan pada lembaga pemasyarakatan khusus, juga sangat rentan saling transfer ilmu yang dimiliki. 

"Jadi susah juga. Makanya ini yang sedang kami cari bagaimana metode yang sangat pas. Karena itu Pak Menko (Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan,red) tengah mengupayakan bagaimana lokasi tertentu. Itu yang sedang dicarikan formatnya," ucap Suhardi di Kantor Kemenko Polhukam, Jumat (23/12).

Selain penempatan napi, Suhardi menilai peran masyarakat juga sangat dibutuhkan untuk membawa para mantan napi terorisme kembali ke jalan yang benar. Pasalnya, diketahui ada mantan napi yang kembali menjadi teroris, karena keluarga dan masyarakat tidak mau menerimanya kembali. 

"Contohnya, ada seorang mantan napi yang hanya berperan sebagai figuran dalam Bom Puspitek dan Bom Buku. Ketika sudah menjalani deradikalisasi dalam lapas, penerimaan masyarakat tidak ada. Keluarga juga tidak menerima. Akhirnya kembali lagi ke jalan semula," ucap Suhardi. 

Menghadapi kenyataan yang ada, mantan Kabareskrim Mabes Polri ini menilai, perlu penanganan khusus bagi upaya penanggulangan terorisme. Baik terkait aksi teror di satu sisi, maupun mantan pelaku di sisi lain. 

"Nah itu bagaimana mengemasnya dengan baik. Itu salah satu yang kami rapatkan. Menjemput masalah-masalah di hulu dan proaktif," pungkas Suhardi. (gir/jpnn)


JPNN.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius mengungkap saat ini setidaknya terdapat 218 narapidana terorisme yang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News