Dinilai Tak Mendidik, BLT Ditolak
Selasa, 13 Maret 2012 – 10:15 WIB

Dinilai Tak Mendidik, BLT Ditolak
Berdasarkan pengalaman penyaluran dana BLT tahun 2008 lalu itulah, Sudarko mendesak pemerintah pusat membatalkan rencana tersebut. Menurutnya, sebaik apapun pendataan mengenai warga miskin yang dilakukan dalam rangka penyaluran BLT ini, keresahan pasti akan terjadi.
Sebab, tidak ada yang menjamin, pendataan warga miskin di desa benar-benar akan mencerminkan kondisi riil. Pasti akan ada saja warga miskin yang tidak terdata, sehingga menimbulkan konflik. "Apalagi kalau acuannya adalah data BPS yang pendataannya entah dilakukan kapan," tegasnya.
Jika pemerintah benar-benar berniat membantu masyarakat yang terkena dampak kenaikan BBM, lanjutnya, sebaiknya menggunakan pola padat karya yang lebih banyak manfaatnya dan tidak menimbulkan potensi konflik.
Selain itu, kondisi fasilitas publik akan makin baik karena menjadi sasaran program padat karya. Penerima dana kompensasi juga lebih jelas, karena hanya mereka yang ikut bekerja saja yang mendapat imbalan. "Atau kalau memang program padat karya sulit dilakukan, ya batalkan saja rencana kenaikan harga BBM-nya. Jadi tidak perlu ada kompensasi segala macam," tutupnya. (guh/nun)
PURWOKERTO-Rencana pemerintah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai kompensasi kenaikan harga BBM tak serta merta membuat semua pihak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- ZCorner Dorong UMKM Halal dan Pemberdayaan Mustahik
- Bandar Narkoba Diringkus Polda Kalteng Dijerat Pasal Pencucian Uang, Terancam Lama di Penjara
- Warga Kotim Diserang Buaya 4 Meter saat Berwudu di Sungai
- Temui Gubernur Herman Deru, Bupati OKU Paparkan 33 Usulan Bangubsus, Apa Saja?
- Dongkrak Ekonomi dan Wisata, Borobudur International Bike Week akan Jadi Event Tahunan
- Ini Jadwal Terbaru Tes PPPK Tahap 2, Ada Lokasi Lintas Provinsi