Dipenjara 11 Tahun, Larangan Aktivitas 20 Tahun

Dipenjara 11 Tahun, Larangan Aktivitas 20 Tahun
Nasrin Sotoudeh. Foto: Femschool.net.
Sebenarnya, seluruh tudingan tersebut hanya didasarkan pada serangkaian wawancara perempuan berjilbab itu dengan berbagai media. Baik nasional maupun internasional. Sotoudeh dianggap membangkitkan gelombang antirezim Ahmadinejad di dalam dan luar negeri. "Bagaimana bisa seorang ibu dipenjara hanya gara-gara melayani sejumlah wawancara? Tidak masuk akal," ujar Khandan seperti dikutip Associated Press.

Dalam pembelaannya, Sotoudeh menyangkal seluruh dakwaan. Dia menegaskan bahwa seluruh pernyataan yang diberikannya dalam setiap wawancara dengan media adalah fakta. "Istri saya tidak memfitnah atau membual. Yang dia lakukan sama sekali bukan kejahatan," protes Khandan. Sayang, sejak mendekam di penjara Evin, Sotoudeh tidak diperkenankan hadir dalam sidang. Dia pun tidak bisa mengikuti perkembangan kasusnya.

Soal vonis yang dipublikasikan kemarin pun, Sotoudeh baru mendengar dari pengacaranya setelah media ramai memberitakannya. Perempuan yang juga ditunjuk sebagai pengacara Issa Saharkhiz, ajudan Mehdi Karroubi, dan Heshmat Tabarzadi, aktivis demokrasi sekuler Iran, itu lantas mengajukan protes. Dia menuntut haknya untuk banding dan berusaha bebas. Tapi, rezim Iran yang kaku membuat tim pembelanya sulit mengajukan banding.

Pemerintahan Ahmadinejad pun tidak menggubris seruan dunia internasional yang menuntut pembebasan Sotoudeh. Desember lalu, Ebadi bahkan menggelar unjuk rasa di halaman markas PBB di Kota Jenewa, Swiss. Tapi, Teheran bergeming. "Orang-orang seperti istri saya seharusnya diapresiasi atas apa yang telah mereka perjuangkan bagi perempuan dan anak-anak. Bukan seperti ini. Saat dia bebas nanti, putra kami berusia 14 tahun dan putri kami 22 tahun," ucap Khandan. (hep/c11/ito/jpnn)
Berita Selanjutnya:
Sudan Selatan Siap Cerai

Memperjuangkan HAM di Iran bukan perkara mudah. Apalagi jika terlalu vokal atau mengenal baik aktivis anti pemerintah. Alih-alih didengar atau dihargai,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News