Diprediksi Turun Hingga 30 Persen

Pergerakan Ekonomi Pascatsunami

Diprediksi Turun Hingga 30 Persen
Diprediksi Turun Hingga 30 Persen
AROSUKA -- Pascamusibah gempa yang disertai gelombang tsunami yang melanda Kabupaten Kepulauan Mentawai, Senin (25/10), dunia perekonomian di daerah tersebut akan tersendat. Khusus di Mentawai, pergerakan perekonomian diprediksi selama enam bulan ke depan mengalami penurunan sekitar 20 sampai 30 persen.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumbar Asnawi Bahar kepada Padang Ekspres (Grup JPNN) menuturkan, selama enam bulan ini aktivitas di Kepuluauan Mentawai akan teranggu, karena pemerintah dan masyarakat lebih terkonsentrasi pada masalah rekonstruksi dan rehabilitasi. Kondisi itu berujung pada turunnya pergerakkan ekonomi Sumbar. Khusus di Mentawai penurunan pergerakkan  ekonomi itu mencapai 20 sampai 30 persen. "Kondisi seperti itu tidak dapat dipungkiri," aku Asnawi di Lubukselasih, Kabupaten Solok, Sabtu (30/10).

Turunnya pergerakkan ekonomi di Mentawai pun memengaruhi kondisi perekonomian di Sumbar. Apalagi selama ini perekonomian Sumbar cukup disokong pula oleh dunia usaha dari Mentawai. Khususnya di bidang pariwisata, perkebunan dan lain sebagainya. "Yang terasa lumpuh itu hanya di sektor pariwisata. Pasalnya, kawasan yang dihempas tsunami itu di pesisiran pantai. Umumnya di pesisiran pantai barat Mentawai itu cukup banyak resort alam menawan yang dijadikan sebagai lokasi surfing dan wisata laut lainnya. Sedangkan di sektor lainnya diharapkan cepat bangkit," harap Asnawi.

Pada bidang perkebunan atau sektor ekonomi yang membawa hasil bumi dari Mentawai diharapkan cepat bangkit dan pemerintah pun harus tetap menjaga ketersediaan alat transportasi untuk mengangkut hasil bumi dari Mentawai ke Padang khususnya untuk diekspor lagi.

AROSUKA -- Pascamusibah gempa yang disertai gelombang tsunami yang melanda Kabupaten Kepulauan Mentawai, Senin (25/10), dunia perekonomian di daerah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News