Dirgahayu TNI AU, Catatan soal Alutsista Masa Kejayaan AURI Tempo Dulu

Dirgahayu TNI AU, Catatan soal Alutsista Masa Kejayaan AURI Tempo Dulu
Tim Aerobatik Jupiter TNI Angkatan Udara saat memamerkan kemampuannya dalam perayaan hari ulang tahun (HUT) TNI AU ke-71 di Lanud Hali Perdana Kusuma, Minggu (9/4). Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Hari ini (9/4) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) berulang tahun ke-76.

Indonesia merupakan negara dengan angkatan bersenjata yang cukup diperhitungkan.

Data GlobalFirePower (GFP) 2022 menempatkan kekuatan militer Indonesia di peringkat ke-15 dari 142 negara. Posisi itu naik satu peringkat dibandingkan data GPF 2021.

GFP 2022 mencatat military strength power index TNI di angka 0,2251. Power index itu lebih baik dibandingkan di GFP 2021, yakni 0,2684.

Skor itu disusun dengan memperhitungkan kekuatan militer, dukungan keuangan untuk belanja alutsista, kemampuan logistik, dan geografi. Skor yang mendekati 0,00 dianggap kian sempurna. 

Indonesia pernah tercatat sebagai negara dengan alutsista paling kuat di belahan bumi bagian selatan.

Wartawan senior Hendro Subroto melalui bukunya yang bertitel 'Operasi Udara di Timor Timur' mendedahkan air power Indonesia menjelang pembebasan Irian Barat pada 1962 merupakan yang terkuat di Asia Tenggara.

Saat itu, Indonesia membeli berbagai alutsista buatan Uni Soviet. Nilai kontrak belanja berbagai senjata itu mencapai USD 2,5 miliar dengan sistem kredit jangka panjang.

Hari ini (9/4) TNI AU berulang tahun ke-76. Berikut catatan soal alutsista di masa kejayaan AURI tempo dulu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News