Dirgahayu TNI AU, Catatan soal Alutsista Masa Kejayaan AURI Tempo Dulu

Dirgahayu TNI AU, Catatan soal Alutsista Masa Kejayaan AURI Tempo Dulu
Tim Aerobatik Jupiter TNI Angkatan Udara saat memamerkan kemampuannya dalam perayaan hari ulang tahun (HUT) TNI AU ke-71 di Lanud Hali Perdana Kusuma, Minggu (9/4). Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.Com

Menurut laman in2013dollars.com, USD 1 pada 1960 berarti setara dengan USD 9,8 pada 2022.

Artinya, kontrak pembelian alutsista sebesar USD 2,5 miliar pada 1962 itu hampir setara dengan USD 24,5 miliar (sekitar Rp 350 triliun) pada 2022.

Pada 1960-an, TNI AU yang masih bernama Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) memiliki berbagai alutsista untuk pengintaian (air reconaissance), patroli (air patrol), penyekatan (air interdiction),perlindungan (air cover), serangan (air strike), serbuan (airborne), dan pertahanan (air defence).

Lantas, apa saja yang dimiliki AURI saat itu? Hendro memerinci Komando Operasi maupun Komando Pertahanan Udara Nasional AURI saat itu memiliki pesawat MiG-17F (Fresco-C) untuk ground attack, Lim-5 atau MiG-17F dan Lim-6 atau MiG17PF buatan Polandia, MiG17F buatan Tiongkok, MiG-19SF, dan MiG-21F-13.

AURI juga memiliki pesawat latih untuk pendidikan penerbang tempur, yakni jet CS-102 atau MiG-15UTI/bis buatan Chekoslovakia. 

Selain itu, AURI masih memiliki pesawat tempur taktis P-51D/K Mustang. Adapun bomber yang memperkuat AURI saat itu ialah B25D/J Mitchell, B-26B Invader, dan Ilyushin Il-28B.

AURI juga memiliki jet pengebom menakutkan. "... berupa Tupolev Tu-16B dan Tu-16KS yang dipersenjatai dengan peluru kendali air to surface AS-1 Kennel," demikian Hendro menulis dalam buku terbitan Pustaka Sinar Harapan itu.

Pada saat Operasi Trikora, jet bermesin ganda itu punya pengaruh besar dalam mengusir Belanda dari Irian Barat.

Hari ini (9/4) TNI AU berulang tahun ke-76. Berikut catatan soal alutsista di masa kejayaan AURI tempo dulu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News