Dirgahayu TNI AU, Catatan soal Alutsista Masa Kejayaan AURI Tempo Dulu

Dirgahayu TNI AU, Catatan soal Alutsista Masa Kejayaan AURI Tempo Dulu
Tim Aerobatik Jupiter TNI Angkatan Udara saat memamerkan kemampuannya dalam perayaan hari ulang tahun (HUT) TNI AU ke-71 di Lanud Hali Perdana Kusuma, Minggu (9/4). Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.Com

Kapal induk milik Angkatan Laut Kerajan Belanda HNLMS Karel Doorman yang mengangkut 12 pesawat tempur Hawker Hunter pun keder dengan kekuatan AURI saat itu, sehingga memilih menyingkir ke Samudra Pasifik.

Pada waktu itu, AURI juga memiliki pesawat angkut berat berupa 10 C-130B/BT Hercules (10 unit) dan satu skuadron Antonov An-12 B. Adapun pesawat angkut ringan di jajaran AURI ialah Avia-14 atau Ilyushin Il-14 buatan Chekoslovakia.

Helikopter juga melengkapi alutsista AURI saat itu. Koleksinya, antara lain, Mil Mi-1 dan SM-2 buatan Polandia, Mil Mi-4, dan Mil Mi-61 dengan kemampuan angkut 12 ton dan 64 pasukan beserta peralatan tempur.

Alutsista AURI itu masih dilengkapi radar. Korps dengan semboyan Swa Bhuwana Paksa itu menempatkan radar Nysa B/C P-30 buatan Polandia di Maluku. 

AURI juga memiliki dua Wing Radar dari 14 skuadron yang tersebar di Jawa, Sumatra, Kalimantan, hingga Natuna.

Pada saat itu, Kohanudnas AURI menempatkan radar ground control interceptor untuk menuntun MiG-17PF dan MiG-21F-13 memburu sasaran yang mengancam Jakarta sebagai ibu kota negara.

Di samping itu, AURI memiliki skuadron rudal SA-2 Guideline.

"Penyiapan peluru kendali SA-2 berada di Pondok Gede," tutur Hendro.

Hari ini (9/4) TNI AU berulang tahun ke-76. Berikut catatan soal alutsista di masa kejayaan AURI tempo dulu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News