Dirjen Vokasi: Percuma Pegang Ijazah tetapi Tidak Kompeten
"Lulusan D2 akan kami perbanyak, kami 'nikahkan' dengan SMK, jalur cepat, untuk keperluan teknis. Artinya kita nanti butuh lebih banyak lulusan D2," katanya.
Sedangkan untuk mengembangkan D3 menjadi D4 atau sarjana terapan juga bukan sekadar MoU dan masuk media. Namun, syaratnya adalah memiliki rekam jejak sudah berhasil link and match dengan beberapa DUDI yang bereputasi.
"Yang ingin kami ciptakan lulusan yang memiliki kompetensi. Tidak ada gunanya D4, kalau lulusannya hanya punya ijazah tetapi enggak kompeten," ucapnya.
Kompeten yang dimaksud adalah bekal kemampuan kognitif, sofskills dan integritas. Kognitif maksudnya selain memiliki IPK relatif tinggi, juga punya sertifikasi kompetensi, ijazah dan transkrip. Kemudian softskills meliputi commucation, leadership, problem solving, english presentation, critical thinking, creatifity dan lainnya.
"Kemudian memiliki integritas, yaitu jujur, pekerja keras, syukur dan ikhlas, karakter pemenang, menginspirasi, sehat dan mencintai bangsanya," katanya.
Nah, yang membedakan D4 dan S1 biasa adalah dalam pembelajarannya D4 akan mendapatkan 40 persen teori dan 60 persen sisanya praktik.
"Kalau S1 biasa lebih ke teori karena kemampuannya nanti lebih ke analitical thinking," pungkasnya.(esy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Dirjen Vokasi Kemendikbud meminta lembaga pendidikan menghasilkan lulusan yang siap masuk ke dunia usaha dan industri
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Wamenaker Afriansyah: KKIN Ajang Bagi Para Instruktur untuk Tingkatkan Kompetensi
- Kemnaker Bertekad Perbanyak Kompetensi Tenaga Kerja Lewat Pelatihan Vokasi
- Menaker Ida Sebut Transformasi BLK Tingkatkan Kualitas Pelatihan Vokasi
- Sekjen Anwar Sanusi Sampaikan Komitmen Kemnaker Hadirkan Pelatihan Vokasi Berkualitas
- Pengamat UGM Sebut Aksi Boikot Produk Israel Picu Angka Pengangguran Sarjana
- Tantangan Implementasi Model Kompetensi Kepala Sekolah di Indonesia