Dirjen Vokasi: Percuma Pegang Ijazah tetapi Tidak Kompeten 

Dirjen Vokasi: Percuma Pegang Ijazah tetapi Tidak Kompeten 
Dirjen Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto mengatakan percuma ada ijazah D4 tetapi tidak kompeten. Foto tangkapan layar YouTube

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga pendidikan didorong untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Hal ini dimaksudkan agar mereka langsung terserap oleh industri sehingga mengurangi pengangguran.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto menekankan di era revolusi industri 4.0 saat ini, lulusan harus sesuai dengan kebutuhan riil dunia kerja dan industri. Percuma jika lulusan hanya memegang ijazah tanpa kemampuan yang memadai.

"Kita harus sediakan apa yang dibutuhkan industri meski ada ijazah ujian dan teori macam-macam, ya percuma kalau kita tidak menjawab kebutuhan," tegasnya dalam seminar daring 'Sukses Masa Depan Melalui Sarjana Terapan', Sabtu (30/1). 

Dijelaskannya, saat ini ada dua jalur, yaitu vokasi dan akademik. Kedua-duanya sama-sama baik asalkan cocok dengan passion atau bakat dari anak didik. "Bakat kita itu bukan mencari ijazah, tetapi mencari ilmu yang cocok dan membuat kita bersemangat untuk maju apalagi digaji," tuturnya.

Dengan passion itu, lanjut Wikan, seseorang akan bekerja di bidang yang membuatnya bahagia, sehingga secara otomatis akan sukarela mengembangkan dirinya tanpa paksaan. Mereka akan menjadi pembelajar mandiri sepanjang hayat.

Sarjana terapan yang merupakan pengembangan atau updgrade prodi D3 menjadi D4 akan menjadi solusinya. Program ini menjadi menu atau konsep pengembangan pendidikan vokasi yang sesuai dengan link dan supermacth, mulai jenjang SMK, D1 hingga doktor.  

"Konsep kita adalah seluruh prodi D3 akan di-updgrade jadi D4 atau sarjana terapan. Ini untuk memenuhi kebutuhan supervisor lapangan dan produk designer yang sifatnya aplikatif, serta untuk menciptakan entrepreneur baru," terangnya.

Dengan adanya sarjana terapan maka Kemendikbud akan mendorong jenjang D2 yang akan diselaraskan dengan SMK melalui jalur cepat. Mereka akan mengisi kebutuhan industri khususnya untuk tenaga kerja di bidang teknis.

Dirjen Vokasi Kemendikbud meminta lembaga pendidikan menghasilkan lulusan yang siap masuk ke dunia usaha dan industri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News