Dirut RNI Anggap SBY jadi Korban Janji Menteri

Terkait Lonjakan Harga Daging Sapi

Dirut RNI Anggap SBY jadi Korban Janji Menteri
Dirut RNI Anggap SBY jadi Korban Janji Menteri

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Ismed Hasan Putro meminta pemerintah terutama Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian agar tidak mengumbar janji tentang turunnya harga daging sapi. Ismed bahkan merasa kasihan pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) karena kerap dijanjikan oleh para pembantunya di kabinet bahwa harga daging sapi akan segera turun.

"Kasihan Pak SBY yang harus turun tangan marah karena pemerintah yang ditunjuk mengatasi itu tidak bisa mengendalikan harga daging. Sementara pejabat sibuk beretorika akan, akan, akan. Harga daging akan turun menjelang Idul Fitri, buktinya masih Rp 110 ribu. Harga daging akan normal pada Desember akhir 2013, pokoknya akan akan dan akan," tutur Ismed di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (12/8).

Padahal, kata Ismed, dirinya sejak enam bulan yang lalu sudah meminta kepada pemerintah supaya RNI diberi kuota impor daging sapi. "Saya sudah teriak enam bulan yang lalu, tapi gak digubris. Kalau kita dikasih kuota impor, saya akan jual haraga daging itu Rp 50 ribu-Rp 60 ribu," paparnya.

Tapi, lanjut Ismed, karena banyak kepentingan dalam persoalan daging sapi maka RNI tak mendapatkan kuota impor. Menurut dia, harga daging sapi tidak akan meroket andai semua pihak serius menanganinya.

"Kalau semua pihak betul-betul turun tangan demi menstabilkan harga maka pasokan daging, Bulog bisa menurunkan harga, tapi nyatanya tidak. Malah ada perang dagang," tegasnya.

Lebih lanjut Ismed memamerkan kiprah RNI yang berani menjual harga daging sapi di bawah harga pasar saat ini. Menurutnya, RNI berani menjual harga daging sapi bermerek 'Raja Daging' sebesar Rp 70 ribu per kg. Padahal, harga di pasar tembus mencapai Rp 100 ribu- Rp 120 ribu per kg.

Ismed menjelaskan, pihaknya tetap untung meski  menjual harga daging sapi Rp 70 ribu per kg.  "Dijual segitu masih untung. Daging sapi impor Australia Rp 36 ribu per kg ditambah ongkos menjadi Rp 45 ribu. Jadi masih untung lah," katanya.

Meski tak meraup untung terlalu banyak dari penjualan 'Raja Daging', namun Ismed menegaskan bahwa hal itu merupakan bentuk bakti RNI kepada masyarakat. Bahkan penjualan daging sapi bermerk 'Raja Daging' selama bulan Ramadan sebanyak 47 ton.

JAKARTA - Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Ismed Hasan Putro meminta pemerintah terutama Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News