Disaksikan Dahlan, PTPN VIII Ekspor Perdana Buah Pisang

Disaksikan Dahlan, PTPN VIII Ekspor Perdana Buah Pisang
Menteri BUMN Dahlan Iskan bersama Dirut PTPN VIII Dedi Sunardi saat melepas ekspor perdana buah pisang PTPN VIII ke dalam truk sebelum dibawa ke Singapura di Kebun Jalupang, Subang, Jawa Barat, Jumat (6/12). Foto : Yessy Artada/jpnn.com

jpnn.com - SUBANG - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII (Persero) melakukan ekspor perdana buah pisang jenis Mas Kirana seberat 7.260 kg dengan nilai dollar Singapura 5.445 atau setara Rp 51,1 juta. Pelepasan ekspor ini dilakukan secara simbolis oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan di Kebun Jalupang, Subang, Jawa Barat, Jumat (6/12).

"Ekspor perdana ini membuktikan bahwa manajemen PTPN VIII, serius menggarap bisnis di luar komoditi utama lainnya seperti teh, karet, dan sawit," ujar Direktur Utama PTPN VIII Dedi Sunardi di acara pelepasan ekspor perdana.

Sejak tahun 2012 lalu, luas areal tanaman buah-buahan milik PTPN VIII terus bertambah. Karenanya hal itu tak akan disia-siakan perseroan. "Kami dapat instruksi dari Pak Dahlan supaya bisa lebih aktif lagi dalam mengenjot hasil pertanian PTPN VIII dan kami ingin buktikan bahwa kami bisa," papar dia.

Untuk saat ini Dedi jelaskan bahwa luas areal lahan milik PTPN telah mencapai 4.017.02 hektar, yang terdiri dari buah pisang, papaya, manggis, durian, alpukat, dan buah lainnya. Dari luasan tersebut, jenis buah pisang memiliki areal paling luas yakni mencapai 1.342,53 hektar.

Pengembangan komoditas buah-buhan, bagi PTPN VIII bukan tanpa alasan. Selain dalam rangka meningkatkan pendapatan perusahaan melalui optimalisasi lahan, manajemen juga menangkap peluang adanya potensi pasar yang besar. "Kami melihat peluang komoditas buah-buahan baik pasar lokal maupun pasar luar negeri akan terus tinggi. Ini yang akan terus kita bidik," sebutnya.

Di tempat yang sama, Dahlan menyatakan kekaguman terhadap kinerja PTPN VIII yang cepat berkembang pesat. "Saya kaget saat dihubungi Pak Dedi, dia telephone saya bahwa Desember ini akan ekspor pisang ke Singapura. Padahal baru bulan Januari punya ide naman pisang, bulan Mei tanam dan sekarang sudah mau ekpor. Ini luar biasa," pujinya.

Langkah ekspor ini juga dilakukan untuk membantu menstabilkan perekonomian yang saat ini tengah melemah karena nilai tukar rupiah menurun. "Indonesia sudah banyak impornya dan itu harus dikurangi. Masa buah pisang saja kita impor, padahal Indonesia termasuk negara tropis. Maka saatnya Indonesia mulai ekspor buah," pungkasnya.

Hingga Oktober 2013, PTPN VIII mencatat tanaman buah pisang telah menghasilkan 93.279 kg dan buah pepaya 3.742 kg. Hasil panen itu dijual ke beberapa distributor, seperti PT. Sewu Segar Nusantara, PT. Laris Manis Utama, PT Mandiri Sukses Pratama, PT Mulia Raya, PT Indored, PT Agromali dan Koperasi Tani Kuno dengan wilayah pemasaran di seluruh Indonesia. (chi/jpnn)


SUBANG - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII (Persero) melakukan ekspor perdana buah pisang jenis Mas Kirana seberat 7.260 kg dengan nilai dollar


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News