Diskotek Top One: Ratusan Orang Disembunyikan di Tangga Darurat

Diskotek Top One: Ratusan Orang Disembunyikan di Tangga Darurat
Aparat Satpol PP Jakarta Barat mendata para pengunjung Diskotek Top One yang melanggar aturan PSBB transisi fase 1 di Jakarta, Jumat (3/7). Foto: ANTARA/Devi Nindy

jpnn.com, JAKARTA - Penyegelan diskotek Top One oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta dan Satpol PP Jakbar pada Jumat (3/7) lalu, menyimpan cerita dari para pengunjung.

Berdasarkan pengakuan salah satu pengunjung, Wanda, Selasa, permintaan itu dilakukan manajemen sejak pukul 03.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB, sebelum diskotek tersebut digerebek dan ditemukan beroperasi di tengah PSBB transisi.

Wanda mengaku dia dan ratusan pengunjung lainnya diminta bersembunyi oleh pengelola dengan alasan ada razia yang digelar Badan Narkotika Nasional (BNN).

"Jadi dibilangnya ada razia BNN, kami semua dikumpulin di tangga darurat, lampu dan AC semua dimatiin, gelap gulita lah," ucap Wanda saat dihubungi.

Mereka pun mengeluh karena panas dan pengap, namun pengelola tetap meminta mereka bertahan, dan ponsel mereka pun diminta dikumpulkan oleh pihak keamanan Top One.

"Sebelum ponsel disita itu saya masih sempat minta taksi online jemput, soalnya dibilang jam enam bisa keluar. Tapi sampai pagi kami masih dikunciin juga," tuturnya.

Wanda menceritakan tepat sebelum pukul 10.00 WIB dirinya baru bisa bernapas cukup leluasa, usai sejumlah petugas Top One meminta para pengunjung untuk berpindah tempat menuju lantai paling atas.

"Kami dipindah ke  roof top, di situ lega, tapi masih belum boleh keluar karena katanya masih ada BNN," ujarnya.

Penyegelan diskotek Top One oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta dan Satpol PP Jakbar pada Jumat (3/7) lalu, menyimpan cerita dari para pengunjung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News