Ditekan Krisis, Nilai Ekspor Non-Migas Anjlok 21 Persen

Ditekan Krisis, Nilai Ekspor Non-Migas Anjlok 21 Persen
Ditekan Krisis, Nilai Ekspor Non-Migas Anjlok 21 Persen
JAKARTA - Meski kondisi Indonesia terus membaik, perekonomian global masih mengalami kontraksi sehingga memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia. Alhasil, hingga bulan Mei 2009, nilai ekspor non-migas Indonesia mengalami penurunan yang cukup signifikan yakni sebesar 21,2 persen.

Namun demikian, seperti dipaparkan Pjs Gubernur Bank Indonesia (BI) Miranda Gultom, di Gedung DPR, Kamis (2/7), secara keseluruhan sampai dengan triwulan pertama tahun 2009, perekonomian Indonesia masih dapat tumbuh sebesar 4,4 persen. Hal ini terutama didukung oleh menguatnya konsumsi rumah tangga yang tumbuh tinggi sebesar 5,8 persen pada triwulan tersebut.

"Untuk ke depannya, diprediksikan konsumsi rumah tangga masih tumbuh cukup tinggi di sisa tahun 2009, dengan didorong rendahnya tingkat inflasi dan program stimulus pemerintah. Salah satunya yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT), serta terkait juga dengan aktivitas pemilu, sehingga dapat terus menahan perlambatan ekonomi di tahun 2009," jelas Miranda lagi.

Meskipun demikian, Miranda menjelaskan, gejala perlambatan investasi sebagai dampak menurunnya permintaan eksternal dan domestik, juga perlu terus diwaspadai, termasuk dengan mengupayakan ketersediaan sumber pembiayaan dari perbankan.

JAKARTA - Meski kondisi Indonesia terus membaik, perekonomian global masih mengalami kontraksi sehingga memberikan tekanan pada perekonomian Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News