Djarot Diusir usai Jumatan, Wasekjen PBNU Lontarkan Kecaman

Djarot Diusir usai Jumatan, Wasekjen PBNU Lontarkan Kecaman
Hery Haryanto Azumi (berpeci kanan). Foto; Istimewa for JPNN

"Itu yang saya maksud, intoleransi dapat menghancurkan bangsa dan negara. Lihat Suriah, Libya, Yaman, dan negara-negara gagal di Timur Tengah yang lain," tegas Hery.

Hery mengajak semua pihak melestarikan praktik keagamaan yang moderat.

Praktik itu sudah menjadi tradisi dan ikon Indonesia sejak lama.

Menurut Hery, Islam merupakan faktor positif dalam pembangunan karakter.

Hal itu sesuai adagium hubbul wathan minal iman yang berarti cinta tanah air adalah perwujudan iman seorang muslim.

Sebagaimana diketahui, teriakan bernada mengusir dilontarkan beberapa warga setelah Djarot salat Jumat di masjid itu.

Namun, Djarot menanggapi pengusiran itu dengan kepala dingin.

"Kalau Jumatan (salat Jumat) itu bebas di mana pun, di masjid mana pun. Kita bebas memilih. Dan kami akan selalu cari masjid yang satu arah dengan acara berikutnya," kata Djarot.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU Hery Haryanto Azumi mengecam aksi pengusiran terhadap calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News