DK PBB Resmi Kutuk Rezim Assad

Tank Militer Syria Kembali Tembaki Warga, 45 Tewas

DK PBB Resmi Kutuk Rezim Assad
DK PBB Resmi Kutuk Rezim Assad
Dalam pernyataan tersebut, DK PBB meminta kelompok oposisi untuk menahan diri pula dengan tidak menyerang institusi negara. "Kami mendesak agar semua bentuk aksi kekerasan dihentikan. Semua pihak diminta untuk menahan diri agar tidak terjadi tindakan saling menyerang dan balas dendam," seru DK PBB lewat pernyataan itu.

Sikap resmi yang dikeluarkan lembaga utama PBB itu lebih lunak daripada yang diinginkan oleh negara-negara Eropa. Selain Prancis dan Inggris sebagai anggota tetap, wakil Eropa di DK PBB saat ini adalah Jerman, Portugal, dan Bosnia Herzegovina (anggota tidak tetap). Eropa justru mendesak dikeluarkannya sebuah resolusi yang lebih kuat untuk mengutuk pemerintah Syria. Mereka juga mendesak agar dilakukan penyelidikan dugaan pelanggaran HAM di Syria oleh rezim Assad.

Kalimat kecaman tersebut merupakan bentuk kompromi terhadap desakan Rusia dan Tiongkok yang menuntut agar isi pernyataan tersebut dibuat dengan prinsip seimbang. Dengan kata lain, pernyataan DK PBB diminta untuk tidak sekadar menyalahkan pemerintah atau kelompok oposisi atas meletusnya aksi kekerasan di Syria lima bulan terakhir.

Kelompok HAM melaporkan, sedikitnya 140 warga sipil ditembak mati tentara Syria dalam demo anti pemerintah pada Minggu lalu (31/7). Seratus orang di antaranya tewas di Hama. Pada dua hari pertama Ramadan atau Senin (1/8) dan Selasa lalu (2/8), sedikitnya 27 warga sipil juga tewas.

NEW YORK - Setelah melalui pembahasan yang alot, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) Rabu lalu (3/8) waktu AS atau kemarin WIB (4/8)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News