Dokter Andra Menikmati Bertugas di Pulau Aru

Dokter Andra Menikmati Bertugas di Pulau Aru
Suasana di rumah duka di Perumahan Pamulang Indah, Jalan Cempaka, Tangerang Selatan, Banten, Jumat, (13/11). Foto: Fathan Sinaga/JPNN

jpnn.com - BANTEN - Kakak perempuan dr Dionisius Giri Samudra,  Theresa Aninditha (27), mengatakan adiknya yang meninggal saat bertugas di Kota Dobo, Kepulauan Aru, Maluku itu, sangat mencintai profesi yang dijalaninya.

Dokter Andra, sapaan Dionisius Giri Samudra, dimata sang kakak merupakan sosok mudah dekat dengan orang sekitar dan senang membantu.

"Dulu sebelum kuliah, dia mengatakan mau jadi dokter karena ingin bantu orang yang lagi susah. Teman-temannya juga menilai dia sebagai orang yang ramah," kata Theresa di rumah duka di Perumahan Pamulang Indah, Jalan Cempaka, Tangerang Selatan, Banten, Jumat, (13/11).

Lebih lanjut, kenang sang kakak, adiknya itu menikmati lokasi penugasannya di pelosok Pulau Aru. Theresia tahu hal itu karena dia sering bertukar cerita tentang aktivitas sehari-hari melalui media sosial dengan adiknya.

"Dia enjoy di sana (Pulau Aru). Dia juga sering menunjukan foto teman, anak kecil, dan pasien-pasiennya di sana. Dia care banget sama mereka, apalagi sama anak kecil," kenangnya.

Dokter Andra menurut hasil keterangan dokter, mengidap radang selaput otak, infeksi paru-paru, campak, dan saluran pernafasan. Keempat penyakit itulah yang membuatnya tak bisa bertahan untuk melanjutkan impian kecilnya dulu.

Sang kakak yakin ruh sang adik tenang di alam sana. Ia juga meminta agar semua orang yang mengenal anak kedua dari tidak bersaudara itu, ikut mendoakan dokter Andra. (Mg4/jpnn)


BANTEN - Kakak perempuan dr Dionisius Giri Samudra,  Theresa Aninditha (27), mengatakan adiknya yang meninggal saat bertugas di Kota Dobo, Kepulauan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News