Dokter d'Lois

Oleh: Dahlan Iskan

Dokter d'Lois
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Saya lagi membayangkan: bagaimana jalannya pemeriksaan polisi atas dr Lois Owien itu. Kemarin.

Pasti penuh dengan istilah kedokteran, obat, virus, jenis penyakit, dan seterusnya.

Mungkin membuat berkas pemeriksaannya juga lama: harus menyebut nama-nama obat yang ejaannya harus benar. Juga mengenai kegunaan obat-obat itu. Lalu kombinasinya.

Belum lagi polisi, yang memeriksa itu, menganggap dr Lois sebagai orang apa: sebagai orang yang menderita gangguan jiwa atau sebagai ilmuwan waras.

Yang jelas dr Lois orang yang pintar. Setidaknya lebih pintar dari saya. Dia juga terlihat sebagai orang yang haus belajar. Dari podcast terbarunya, dia terkesan mengikuti banyak jurnal kedokteran internasional.

Dia juga terlihat merasa sering diremehkan –yang mungkin ikut mengganggu kejiawannya. Misalnya karena dia belum punya keahlian sebagai dokter spesialis.

Dia memang memilih mendalami spesialisasi yang dianggap bukan bagian dari ilmu kedokteran: masalah hormon anti-penuaan.

Dari podcast terbarunya, dengan Prasalli, menunjukkan tidak ada sisa-sisa sebagai penderita kejiwaan. Begitu runtut bicaranya. Begitu terkendali sikapnya.

Dokter Lois juga sangat pede dengan pendiriannya. Dia tidak takut siapa-siapa. Hanya takut pada Tuhan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News