Dokter Eka Sebut Tren Penyakit Stroke Meningkat, Kasus Covid-19 Menurun

Dokter Eka Sebut Tren Penyakit Stroke Meningkat, Kasus Covid-19 Menurun
Dari kiri, dr Donny Argie, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat, Prof dr Eka Wahjoepramono, dan dr Elric Brahm Malelak. Foto dokumentasi Siloam Hospitals Kupang

Siloam Hospitals Kupang merencanakan keberadaan alat Magnetic Resonance Imaging (MRI) menjelang akhir 2022. 

Menurut Prof Eka, MRI di NTT seharusnya bisa dioptimalkan dalam waktu lima tahun karena dokter spesialis otak juga ada.

"Tren penyakit stroke ini makin meningkat. Sementara itu, Covid-19 makin menurun," ucap Prof. Eka.

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat yang hadir dalam kegiatan itu memberikan apresiasi kepada tim bedah saraf Siloam Hospitals yang dipimpin Prof. Eka Wahjoepramono karena melakukan edukasi kesehatan berkelanjutan.

"Edukasi dengan pemutaran film tiga dimensi ini materi dan gambarnya jelas sekali agar kita semua senantiasa menjaga kesehatan otak," kata Viktor.

Viktor mengingatkan jajaran Pemprov NTT dan para dokter mengoptimalkan alat citra MRI untuk mendeteksi dan menolong masyarakat agar tidak terserang tumor dan pendarahan otak. Selain itu, mencegah stroke sejak dini.

Viktor memuji Prof. Eka yang telah membanggakan Indonesia di mata dunia. Dokter spesialis bedah itu mampu mengoperasi tumor dan kanker otak.

"Ketika bicara tentang dunia medis, orang akan lebih memilih pergi ke Singapura, Malaysia, dan lainnya. Namun, Prof. Eka telah menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia mampu untuk bedah tumor otak, kanker, dan penyakit otak lain," tutur Viktor.

Spesialis bedah saraf dokter Eka mengungkapkan perubahan tren penyakit. Angka penderita stroke makin tinggi dan kasus Covid-19 turun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News