Dokter Internship Digaji Sangat Murah

Dokter Internship Digaji Sangat Murah
Ketum PB IDI dr Zainal Abidin MHKes. Foto: dok.Jawa Pos

Sementara ini iya karena program pendidikan dokter di Indonesia tergantung negara pemberi bantuan. Seperti program internship, ada negara luar yang memberikan bantuan, maka disesuaikanlah kurikulumnya. Lantaran yang punya dana itu Kemenkes, instansi itu yang mengatur penempatannya. Dokter internship tidak bisa memilih karena ini program wajib. Yang kami sesailkan, bila ada bantuan luar negerinya selesai dan ganti bantuan negara lain. Pasti berubah lagi program pendidikan, sehingga kami juga bingung.

Berarti para dokter internship korban program bantuan luar negeri?

Saya tidak katakan itu, hanya memang setiap pergantian bantuan luar negeri untuk pendidikan dokter, kami harus mengubah program juga. Karena keseringan gonta-ganti program pendidikan dokter, makanya kurang matang.

Kalau dokter internship itu program pemerintah, mengapa tidak ada perlindungan bagi dokter magang?

Inilah yang kami sesalkan. Masyarakat harus tahu, dokter internship itu adalah dokter profesi. Mereka bukan mahasiswa atau yang sedang menyelesaikan studinya. Seharusnya mereka ini mendapatkan perlindungan. Mereka juga harus didampingi oleh dokter pendamping senior. Tidak seperti yang terjadi sekarang, dokter internship ini banyak yang sendiri. Mereka melayani pasien, mengeluarkan resep, dan mengatasi kasus-kasus yang sebenarnya butuh dokter‎. Ketika dokternya salah mengambil keputusan, munculah dugaan malpraktik dan lagi-lagi dokternya yang jadi korban karena harus dituntut Rp 1 miliar. Beberapa kali saya ke daerah, saya temukan dokter internship merangkap jadi dokter profesi.

Kasus yang menimpa dr Andra, salah satu dari kelemahan pemerintah. Mestinya pemerintah memberikan perlindungan maksimal, sebab bila dokter internship ini tidak mendapatkan itu, bisa saja mereka menolak ditempatkan di wilayah perdesaan terpencil. Dan minat anak bangsa untuk menjadi dokter hilang karena profesi dokter membahayakan nyawanya.

Apa tindakan IDI?

Sebelumnya kami mengusulkan empat poin kepada pemerintah untuk mel‎indungi dokter internship. Hanya saja, usulan ini  belum direspon pemerintah. Poin satu, kami mengusulkan dokter internship harus mendapatkan pembekalan mengenai berbagai penyakit di wilayah-wilayah perdesaan seperti malaria, ‎kolera, dan lain-lain. Dokter juga harus dibekali tentang situasi politik yang terjadi di daerah. Saat perang dokter tidak boleh kena sasaran tembak. Namun ketika terjadi kotrapolitik di daerah, dokter internship sewaktu-waktu bisa diserang sehingga nyawa terancam.

KASUS meninggalnya dr Dionisius Giri Samudra menarik perhatian publik. Bukan hanya soal keprihatinan atas meninggalnya pria yang akrab dipanggil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News