Dokter Sunardi Tewas Ditembak Densus 88, Reza Singgung Peristiwa KM50
jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menyinggung peristiwa KM 50 atau kasus penembakan laskar FPI, setelah heboh kasus Dokter Sunardi ditembak mati Tim Densus 88 Antiteror Polri, di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Dokter Sunardi disebut polisi sebagai tersangka dugaan tindak pidana terorisme yang ditembak setelah melawan petugas.
Komnas HAM berencana meminta keterangan Densus 88 perihal tewasnya terduga teroris itu.
Reza menduga rencana Komnas HAM memanggil Densus 88 betujuan untuk menguji apakah penembakan terhadap Dokter Sunardi tergolong sebagai lawful killing atau unlawful killing.
"Jika Komnas HAM menyimpulkannya sebagai unlawful killing, maka boleh jadi akan ada proses hukum seperti pada kasus KM50," ucap Reza kepada JPNN.com pada Senin (14/3).
Penyandang gelar MCrim (Forpsych-master psikologi forensik) dari Universitas of Melbourne Australia itu juga menyoroti soal kebenaran Dokter Sunardi bagian dari jaringan teroris atau tidak.
"Sayangnya kita (Indonesia, red) tidak punya mekanisme untuk mengujinya, mengingat Dokter Sunardi sudah tewas," ucap pria asal Indragiri Hulu, Riau itu.
Menurut Reza, andai Indonesia mengenal posthumous trial, persidangan bagi terdakwa yang sudah meninggal maka diharapkan akan ada kepastian status para terduga teroris di mata hukum.
Reza Indragiri Amriel soroti kasus Dokter Sunardi tewas ditembak Densus 88 Antiteror Polri. Dia pun menyinggung peristiwa KM50, apa kaitannya?
- OPM Sudah Duduki Wilayah Ini 3 Hari, TNI-Polri Lakukan Operasi Penyerangan, Hasilnya
- Letjen Richard Ungkap Kondisi Terkini Homeyo Setelah Diserang OPM 2 Hari Berturut-turut
- Polri Pastikan Pelat Dinas ZZ Tetap Ikuti Aturan Ganjil Genap
- Puspom TNI dan Propam Polri Menggelar Rapat, Pelat Dinas hingga Bentrok Jadi Sorotan
- Brigjen Dwi Irianto Resmi Bertugas Sebagai Kapolda Sultra
- Dukung Komitmen Polri Lindungi PMI, Sahroni: Pahlawan Devisa Harus Merasa Aman