Dokumen Rahasia

Oleh: Dahlan Iskan

Dokumen Rahasia
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - LUKA itu menganga lagi. Permusuhan dengan pemerintah pusat (Federal) menyala lagi.

Kali ini, penyebabnya Anda sudah tahu: penggeledahan Mar-a-Lago. Rumah Presiden Donald Trump. Rumah mewah, dengan 55 kamar, di Palm Beach, Florida itu.

Ancaman pembunuhan pada petugas FBI –Biro Penyelidik Federal– kini terjadi di mana-mana. Terutama di daerah basis Partai Republik.

Penggeledahan rumah Trump itu untuk mencari dokumen rahasia negara yang disimpan Trump. Itu dianggap mencederai hak pribadi tokoh idola mereka.

Di Amerika hak pribadi harus dijunjung tinggi melebihi hak negara –karena negara didirikan untuk melindungi rakyatnya.

Apalagi Trump pandai sekali memprovokasi pengikutnya. Penggeledahan itu ia pidatokan sebagai penyerbuan dan pendudukan.

Ditambah lagi tiga paspor Trump ikut disita. Ini diributkan. Apa hubungan paspor lama dengan rahasia negara. Dua paspor itu sudah mati. Satu paspor lagi, paspor diplomatik, masih hidup.

FBI memang menemukan 11 dokumen rahasia negara yang disimpan di basement Mar-a-Lago. Itu melanggar hukum. Biarpun Trump mantan presiden. Apalagi sebagian tergolong rahasia negara dengan tingkatan paling tinggi.

Penggeledahan rumah Donald Trump itu untuk mencari dokumen rahasia negara yang disimpan Trump. Itu dianggap mencederai hak pribadi tokoh idola mereka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News