Dorong Kemajuan Perajin Batik Tulis Dengan Pembinaan dan Pelatihan
Sejauh ini baru lima kabupaten/kota yang memiliki sentra khusus batik. Yakni, Madura, Tuban, Sidoarjo, Tulungagung, dan Banyuwangi.
Sebanyak 33 kabupaten/kota yang lain tidak mempunyai sentra semacam itu.
Meski begitu, IKM-IKM tersebut tetap barus mengantongi sertifikat ISO dan good manufacturing practices (GMP) agar bisa bertahan dalam industri.
Para perajin itu juga wajib mengembangkan SOP atau standard operating procedure.
Untuk meningkatkan daya saing pada era digital, para pelaku IKM tersebut dibekali workshop terkait dengan perkembangan teknologi informasi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim Drajat Irawan mengatakan, ketersediaan bahan baku adalah faktor terpenting kontinuitas IKM batik.
Namun, keahlian juga harus diperhatikan. Kini pihaknya bekerja sama dengan Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) di Jawa Tengah untuk kepentingan edukasi. Misalnya, teknik pewarnaan.
Selain itu, pemprov membantu pengembangan pasar batik di Jatim. Dalam setahun, pameran di tingkat lokal dan nasional diadakan 7–8 kali. (res/c14/hep)
Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) terus berusaha memfasilitasi para perajin batik tulis di Jawa Timur.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Cermati Perkembangan Global, BRI Lebih Fokus ke Tantangan Domestik Melalui Pemberdayaan UMKM
- Dorong Pelaku Usaha Naik Kelas, Pertamina Gelar UMK Academy 2024
- FIF Group dan Universitas Parahyangan Meluncurkan Score FLS
- Sukses Bawa UMKM Go Global, Pertamina Kembali Gelar UMK Academy, Ini Link Pendaftarannya
- Pertamina Gandeng Perempuan Pelaku UMKM dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
- Integrasi TikTok Shop & Tokopedia Bakal Buat Pasar UMKM Makin Besar