DPD: Segera Atasi Tiga Persoalan Petani

DPD: Segera Atasi Tiga Persoalan Petani
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Provinsi Lampung, Anang Prihantoro (berdiri) pada acara Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Swasembada Pangan Untuk Kesejahteraan Petani” yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-42 Ikatan Sarjana Pertanian Unila di Bandar Lampung. FOTO: DOK.PRI for JPNN.com

Namun hal ini tidak serta merta menjamin Indonesia sebagai negara bangsa secara langsung mampu merealisasikan arti sebuah kesejahteraan bagi petani. Karena sangat banyak tantangan yang dihadapi oleh pemerintah. 

Saat ini, menurut Anang, swasembada pangan kembali digelorakan oleh pemerintah dalam rangka mempertahankan kebutuhan dalam negeri yang berasal dari produksi petani Indonesia sendiri. Karena tercapainya swasembada pangan merupakan posisi keberhasilan pembangunan bangsa secara nyata khusunya bagi petani.

“Swasembada pangan memang suatu keharusan. Sebab ketergantungan pada impor pangan akan semakin berat bebannya seiring terbukanya pasar bebas baik ditingkat global maupun regional. Namun swasembada pangan hanya akan tercipta jika semua pihak dilibatkan dan dapat menikmati hasilnya,” tegas Anang.

Menurutnya, pemerintah saat ini berkomitmen untuk mewujudkan swasembada pangan. Hal ini pernah ditandaskan Presiden Joko Widodo pada pertemuan Jakarta Food Security Summit (JFSS).

Presiden Jokowi mengungkapkan keyakinan bahwa Indonesia dalam kurun waktu tiga sampai empat tahun kedepan mampu mencapai swasembada pangan. Indonesia memiliki peluang besar untuk mewujudkan swasembada pangan jika dilihat dari kepemilikan lahan yang luas dan subur untuk dijadikan sentra-sentra produk beras, jagung, kedelai dan tanaman pangan lainnya.

Selain itu, Indonesia terletak di wilayah tropis dan memiliki curah hujan yang cukup sehingga memungkinkan ragam tanaman bisa tumbuh dengan baik. 

Anang menjelaskan secara umum ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam rangka merealisasikan swasembada pangan. Diantaranya, sumber daya manusia.

Menurutnya, seiring bergulirnya modernisasi teknologi maka pada sektor pertanian sudah barang tentu petani dituntut bisa merespons tantangan tersebut dalam rangka optimalisasi produksinya. Sampai saat ini dilihat dari sebaran aktifitas petani masih banyak petani kita masih mempertahankan cara berproduksi dengan sistem yang konvensional.

BANDAR LAMPUNG – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Provinsi Lampung, Anang Prihantoro berharap Ikatan Sarjana Pertanian bisa merespons

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News