DPR Optimistis Indonesia Siap Hadapi MEA

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan mengatakan, sikap optimistis harus dikembangkan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 yang akan mulai bergulir pada pengujung tahun ini.
Taufik menekankan bahwa Indonesia mampu menghadapi MEA. Namun di satu sisi, tanpa adanya MEA pun Indonesia tetap harus melakukan pergerakan untuk menghadapi globalisasi.
Demikian ditegaskan Taufik saat membawakan materi pada acara hearing dalam rangka Temu Administrator Muda Indonesia 2015, di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro, Semarang, Rabu (30/09).
Hearing mengambil tema “Upaya Pemanfaatan ASEAN Community 2015 untuk Mendukung Kemajuan Daerah”. Acara ini diikuti oleh perwakilan mahasiswa dari 24 universitas dari seluruh Indonesia.
“Kita harus optimis bahwa kita siap menghadapi MEA. Apalagi, kita memiliki berbagai potensi. Dengan waktu yang kurang dari 3 bulan ini masih ada waktu agar tantangan ini menjadi kesempatan. Kita lakukan persiapan dengan hal-hal yang konkrit. Tapi, tanpa adanya MEA pun, kita harus melakukan self motivation dan movement,” tegasTaufik, usai acara.
Taufik memaparkan, Indonesia memiliki beberapa potensi. Di antaranya, sebagai negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN, Indonesia merupakan satu-satunya negara Anggota G-20 di ASEAN. Kemudian, sebanyak 56.6 persen populasi Indonesia merupakan middle class, dan berada di rangkingke-38 dari 148 negara dalam Global Competitiveness Index.
“Jangan lupa, kita satu-satunya negara ASEAN yang masuk G-20, market kita luar biasa dan salesnya juga besar. Kemampuan industri kreatif kita harus terus dikembangkan. Apalagi, jika dilihat dari demographic dividend, sebanyak 60 persen penduduk Indonesia berusia muda, atau di bawah 39 tahun. Demographic dividend ini akan dinikmati pada tahun 2020 – 2030,” jelasTaufik. (fat/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan mengatakan, sikap optimistis harus dikembangkan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sidang Kabinet Seharusnya Bahas Persoalan Bangsa, Bukan Ijazah Palsu
- Nilam Sari Harapkan Sisdiknas Baru Atasi Kesenjangan Pendidikan di Daerah 3T
- Pengamat: Masyarakat Tak Rela Prabowo Terkontaminasi Jokowi
- Kepala BGN Curhat kepada DPR: Seluruh Struktural Kami Belum Menerima Gaji
- Wasekjen Hanura Kritik Pertemuan Erick Thohir dengan KPK dan Kejagung Soal UU BUMN
- Kelompok DPD RI di MPR Dorong Agenda Perubahan UUD 1945 pada 2026