DPRD-PDAM Tiba-tiba Rapat Tertutup

DPRD-PDAM Tiba-tiba Rapat Tertutup
DPRD-PDAM Tiba-tiba Rapat Tertutup
JAKARTA - Pemanggilan jajaran PDAM Jaya berserta mitra swasta PT Aetra dan Palyja oleh Komisi C (bidang anggaran) DPRD DKI mengindikasikan ketidaktransparaan. Pasalnya, rapat kerja yang dipimpin Ketua Komisi C Ridho Kamaludin memutuskan rapat dilanjutkan secara tertutup menjelang sesi tanya jawab dan tanggapan dari anggota dewan.

Itu tentunya menimbulkan tanda tanya, karena sebelumnya rapat yang menyoroti rencana kenaikan tarif air berlangsung terbuka. Benarkah pemanggilan yang dilakukan Komisi C di Kebon Sirih ini sarat dengan nuansa tarik menarik kepentingan politis" Padahal, kebijakan kenaikan tarif melalui perubahan status kelompok pelanggan belum melalui persetujuan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

Belakangan, kalangan dewan memang menyoroti beredarnya surat perubahan tarif ke konsumen dari tarif terendah Rp 1.050 menjadi kelompok tarif 2A2 Rp 3.550 per meter kubik. Perubahan tarif itu didasari atas perubahan bangunan milik pelanggan.

Di awal pertemuan itu, Dirut PDAM Jaya Mauritz Napitupulu mengatakan, perubahan status kelompok pelanggan telah diiringi dengan survei terlebih dahulu oleh dua mitra swasta. ’’Kita lakukan updating data pelanggan. Sehingga ada yang dinaikkan status kelompok pelanggan untuk mensubsidi bagi pelanggan yang kecil,’’ ujar dia, kemarin.

JAKARTA - Pemanggilan jajaran PDAM Jaya berserta mitra swasta PT Aetra dan Palyja oleh Komisi C (bidang anggaran) DPRD DKI mengindikasikan ketidaktransparaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News