Drama Perampokan di Tanah Jawa, Pelaku Bersenpi dan Berseragam Polisi

Drama Perampokan di Tanah Jawa, Pelaku Bersenpi dan Berseragam Polisi
ilustrasi

Sekitar 5 km perjalanan setelah Mapolsekta Tanah Jawa, persisnya di simpang kuburan Kampung Jawa, Nagori Tanjung Pasir, truk langsung disalib dan dihalangi mobil Avanza hitam yang tiba-tiba muncul dari arah belakang. Merasa dalam bahaya, Tausid lagsung memundurkan truknya dan belok ke kiri, masuk ke pekarangan rumah warga bermarga Hutapea, dekat jembatan sungai Tanjung Pasir.

Sejurus kemudian dia membangunkan kernetnya dan menyuruh lari. Kernet lari ke kebun karet belakang rumah Hutapea, sementara sopir bersembunyi di belakang rumah makan. 

Saat itu mobil berhenti di depan truk. Dua pelaku turun dari mobil dan salah seorangnya mengenakan seragam polisi. Melihat bahwa yang keluar adalah polisi, sopir keluar dari tempat persembunyian dan langsung dipanggil pria yang menenakan seragam polisi tersebut.

Korban diminta menunjukkan surat jalan dan surat-surat kendaraan. Kemudian pelaku yang mengenakan seragam polisi naik ke truk dan menuduh sopir membawa sabu-sabu yang disimpan di plastik. Tapi korban membantah. Hanya sedikit berbicara, dia langsung dihajar oleh pria tersebut. Dia dipaksa mengaku memiliki sabu-sabu. Namun korban tetap membantah. Lalu, salah seorang pelaku yang berjalan pincang dan memegang senjata api jenis revolver langsung merampas uang korban sebanyak Rp5 juta dan 3 unit hp.

Saat itu, korban yang merupakan warga Metro Lampung ini sudah sempat membuang kunci truk bermaksud menghindari  perampokan truk tersebut. Diduga kesal karena kunci dibuang, pelaku semakin menjadi-jadi menghajar korban dengan posisi tengkurap.

Saat korban dihajar, Bang Ali (43), yang menempati rumah marga Hutapea, terbangun dan keluar rumah. Ketika lampu senter diarahkan ke wajah pelaku, lima pelaku langsung mundur dan menjauhi korban. Karena melihat ada yang berseragam polisi, Bang Ali tak berani mencampuri.
   
Bahkan, korban dibawa pergi bersama kawanan perampok, dan berencana dibuang ke sungai di Andarasi, Nagori Parbalogan.

Dia kemudian dimasukkan ke mobil Avanza. Di mobil, dia terus dihajar, bahkan diancam akan dibunuh. Meski minta tolong agar jangan dibunuh, namun kawanan perampok terus mengancam akan menembak mati korban dan dibuang ke sungai.  

Sesampainya di Sungai Andarasi, Nagori Parbalogan, Tanah Jawa, atau 12 Km dari lokasi awal,  korban diancam akan dibuang ke sungai. Namun korban memohon agar jangan dibuang.

TANAH JAWA- Komplotan perampok sukses melakukan aksinya di Kecamatan Tanah Jawa, Simalungun, Sumatera Utara, Senin (9/2). Korbannya, Tausid (28),

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News