Dua Mahasiswi Kabur dari Sekapan Begal, Darah Berceceran

Dua Mahasiswi Kabur dari Sekapan Begal, Darah Berceceran
Dua pelaku begal tertangkap. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Lagi-lagi Fitri mencoba kabur karena reflex melihat pisau pelaku. Yani juga ikut kabur. Namun, paha kanan Fitri sempat disabet pelaku hingga akhirnya terjatuh. Sementara, Yani disabet pelaku lainnya di bagian lengan kanan dan kirinya. Keduanya seolah tak mau berhenti berlari, dan terus berteriak minta tolong. Pelaku pun seperti ciut menghentikan pengejaran.

”Kami sembunyi di dekat tong sampah. Gelap sekali. Saya hanya lihat darah mengucur dari lengan teman saya,” ucapnya sedih.

Sekitar satu jam, keduanya bertahan di dekat tong sampah yang berbau. Meski begitu, keduanya masih mendengar kasak-kusuk para pelaku di TKP yang merupakan gang buntu.

”Ada bapak-bapak motoran pelan lewat. Saya yakin itu bukan pelaku. Kami minta tolong,” ucapnya sambil menangis. Melihat kedua mahasiswi tersebut dalam kondisi terluka, pria yang tinggal di Tidar Atas itu menolong keduanya.

”Namanya Pak Sulaiman. Kami diminta tetap bersembunyi. Sementara dia minta tolong warga dan menangkap pelaku,” sambungnya. Saat itu juga kawasan tersebut ramai warga keluar rumah dan mengamankan pelaku.

Dari informasi yang dihimpun, pelaku berjumlah tiga orang. Dua pelaku yang menyiksa Fitri dan Yani, sementara 1 pelaku sempat terlihat mencoba mengambil motor korban.

”Katanya tertangkap dua orang. Saya nggak tahu soalnya kami langsung dievakuasi ke rumah warga sekitar. Karena rumah Pak Sulaiman yang nolong, jauh,” imbuhnya.

Yani saat itu terus menangis. Karena warga melihat luka parah di lengannya, Yani pun diantarkan ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang petang itu juga.

Dua mahasiswi di Kota Malang dicegat begal yang mengaku-mengaku korban penabrakan, ternyata hanya modus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News