Dua Ogoh-Ogoh Usir Malapetaka

Dua Ogoh-Ogoh Usir Malapetaka
Umat Hindu dari berbagai penjuru Jakarta dan sekitarnya berkumpul di Silang Monas, Jumat (4/3) untuk memperingati rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1933 yang jatuh pada keesokan harinya. Rangkaian kali ini menghadirkan Pawai Ogoh-Ogoh yang juga dimeriahkan oleh Ondel-Ondel dan pertunjukan Barongsay. Foto : Arundono/JPNN
BEKASI-Perayaan Nyepi menyambut Tahun Baru Saka 1933 semarak digelar umat Hindu di Pura Agung Tirta Bhuana, Jalan Inpeksi Kalimalang, Kota Bekasi, Jumat (4/3) kemarin. Sekitar 3.000 umat Hindu Bekasi mengarak dua ogoh-ogoh berbentuk patung raksasa Batarekala keliling kota itu.

Sebelum mengarak dua ogoh-ogoh yang dianggap pelindung malapetaka, digelar upacara Tawur Kesanga.  Ketua Suka Duka Banjar Bekasi, Made Sudarsa mengatakan, Tawur Kesanga merupakan rangkaian upacara wajib sebelum merayakan Nyepi.

Sehari sebelumnya juga digelar upacara Melasti di Pura Segara Cilincing, Jakarta Utara. Acara Tawur Kesanga dipimpin tiga pendeta, Jru Mangku Made Mudita, Jru Mangku Made Sujana dan Jru Mangku Wayan Sudiarsa.  ”Setiap tahun kami memang menggelar upacara Tawur Kesanga untu menyambut Nyepi,” terangnya kepada INDOPOS (Grup JPNN).

Arak-arakan dua ogoh-ogoh ini berlangsung di depan Pura Tirta Bhuana dan berkeliling ke Jalan Raya Kali Malang, Jaksampurna, Kota Bekasi dan kembali lagi ke pura. Dia menambahkan, arak-arakan ogoh-ogoh ini untuk meminta kepada Yang Kuasa melindungi Kota Bekasi dari malapetaka.

BEKASI-Perayaan Nyepi menyambut Tahun Baru Saka 1933 semarak digelar umat Hindu di Pura Agung Tirta Bhuana, Jalan Inpeksi Kalimalang, Kota Bekasi,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News