Dua Tahun Pandemi, Mengapa Ada Bisnis yang Bertahan tetapi Banyak yang Kesulitan?
Namun munculnya kasus varian Omicron di saat bantuan dihentikan menjadi masalah bagi sebagian bisnis.
Jinlan Zhou masih mencoba bertahan karena restoran miliknya yang hanya menjual menu vegetarian mengalami masa paling sepi selama beberapa bulan terakhir.
Jinlan membuka bisnisnya di kawasan Boxhill, salah satu kawasan pemukiman yang banyak dihuni warga asal Asia di Melbourne.
"Bisnis kami sangat mengalami kesulitan. Tidak banyak orang yang keluar rumah, dan beberapa bulan terakhir ini malah lebih buruk dari semasa lockdown," kata perempuan berusia 65 tahun tersebut.
Selain pendapatan yang menurun sebanyak 50 persen, Jinlan juga mengalami masalah lain.
"Susah sekali untuk mendapatkan pekerja karena penutupan perbatasan," katanya sambil menambahkan kadang dia sendiri harus bekerja sebagai koki.
"Kami sebelumnya menggantungkan diri pada mahasiswa internasional dan pemegang visa sementara."
Pemerintah Australia mulai membuka kembali perbatasan internasional bagi mereka yang sudah divaksinasi mulai 21 Februari nanti.
Varian Omicron memukul sejumlah pemilik bisnis asal Australia, yang awalnya berharap bisa memulai awal yang baru di tahun 2022
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Bank Mandiri Kembali Masuk Forbes World’s Best Bank 2025 Lima Tahun Beruntun
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Bank Raya Dukung Komunitas Pelaku Usaha Go Digital dengan Raya App
- 1 Mart Buka Gerai Ritel Perdana di Indonesia, Ada Rencana Ekspansi ke China
- Malik Nuh Jaidi: Harmoni Keluarga yang Menguatkan Langkah Bisnis