Dua Tangis dan Ribuan Tawa

Oleh: Dahlan Iskan (CEO PLN)

Dua Tangis dan Ribuan Tawa
Dua Tangis dan Ribuan Tawa
MINGGU lalu genap enam bulan saya menjadi CEO PLN. Ada yang bilang "baru" enam bulan. Ada yang bilang "sudah" enam bulan.


Betapa relatifnya waktu?
 

Selama enam bulan itu, saya dua kali sakit perut serius. Setengah hari saya tidak bisa bekerja, kecuali hanya tidur lemas di bilik di belakang ruang kerja Dirut PLN. Sebenarnya, saya harus mewaspadai sakit perut seperti itu melebihi sakit lainnya.

Sebab, kata dokter, sakit perut merupakan tanda awal mulai bermasalahnya transplantasi hati yang saya lakukan tiga tahun lalu. Mungkin saja itu merupakan tanda awal bahwa hatinya orang lain yang sekarang saya pakai ini mulai ditolak oleh sistem tubuh saya. Begitulah kata dokter.

 

Syukurlah, sakit perut itu cepat hilang tanpa saya harus minum obat. Saya memang tidak boleh sembarangan minum obat, khawatir berbenturan dengan obat transplan yang masih harus saya minum setiap hari.

 

MINGGU lalu genap enam bulan saya menjadi CEO PLN. Ada yang bilang "baru" enam bulan. Ada yang bilang "sudah" enam bulan. Betapa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News