Dua Wanita Dibekuk, Sabu Rp 8 Miliar Disita

Dua Wanita Dibekuk, Sabu Rp 8 Miliar Disita
Tersangka Tuti Herawati dan Jumidah ditangkap bersama barang bukti sabu 4 kg senilai Rp 8 miliar. Foto: Setiaky/Radar Jogja/JPNN

”Indonesia bukan lagi menjadi transit narkotika, tapi sudah menjadi tempat tujuan yang luar biasa besarnya. Bahkan pemasaran narkotika sudah menyasar sampai ke pelosok negeri,” kata Wahyu di KPPBC Jogjakarta dilansir Radar Jogja (Grup JPNN.com), Selasa (30/12).

Sementara itu Dir Resnarkoba Polda DIJ Kombes Pol Andi Fairan mengatakan, kedua pelaku berperan sebagai kurir jaringan narkotika internasional. Selain itu, keduanya diiming-imingi upah sebesar Rp 5 juta jika  sampai ke alamat.
Dalam pemeriksaan sementara diketahui salah satu pelaku memiliki hubungan khusus dengan salah seorang bandar yang ada di Jakarta. Atas perintah bandar itu, kedua pelaku kemudian meninggalkan Indonesia pada 16 Desember 2014 lalu untuk berangkat ke Guangzhou.

”Salah satu pelaku memiliki hubungan khusus dengan seorang yang ada di Jakarta. Ini yang sedang kita kembangkan,” kata Andi.

Menurut keterangan pelaku, setelah mereka sampai di  Guangzhou, akan ada orang yang mengantar barang tersebut yang sudah dikemas di dalam tas. Setelah instruksi itu dijalankan, keduanya kemudian kembali ke Indonesia melalui Bandara  Internasional Adisucipto.

Lalu, setelah tiba di Jogja, barang itu dikirim ke Jakarta menggunakan jalur darat. Namun baru tiba di Jogja, rencana itu berhasil digagalkan.

Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIJ Budiharso menuturkan, peredaran narkotika di Jogja khususnya, sudah cukup mengkhawatirkan. Apalagi sejauh ini data yang dihimpun BNNP DIJ menyebutkan ada sekitar 69 ribu warga Jogja terjerat kasus narkotika.

 ”Pada prinsipnya kasus peredaran narkotika menjadi tanggung jawab bersama. Sedangkan modus yang kerap digunakan kurir, juga menjadi catatan petugas terkait lebih meningkatkan kewaspadaan dalam meminimalisir masuknya jaringan narkotika berskala internasional,” ujarnya. (fid/laz/jiong)


SLEMAN – Seperti menjadi lahan basah, Jogja belum lepas dari incaran pasar peredaran narkotika berjaringan internasional. Kantor Pelayanan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News