Dua Warga Bangkalan Dinilai Layak Terima Kalpataru

Dua Warga Bangkalan Dinilai Layak Terima Kalpataru
Syahril (baju orange) saat menjelaskan bagaimana kesibukannya merawat mangrove. FOTO : JPNN

jpnn.com, BANGKALAN - Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan M.R. Karliansyah memuji kolaborasi Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) dengan masyarakat. Terutama dalam pelestarian lingkungan berbasis peningkatan ekonomi.

“Apa yang dilakukan PHE WMO luar biasa. Program pendukung di daerah operasinya bukan hanya membuat lingkungan hidup menjadi lebih bagus, tetapi manfaat ekonominya juga dirasakan masyarakat. Lebih dari itu juga muncul dukungan dari masyarakat,” ungkap  Karliansyah saat mengunjungi lokasi Taman Pendidikan Mangrove (TPM) Labuhan Kecamatan Sepuluh dan  HIPPAM Sumber Barokah di Desa Bandang Daja, Kecamatan Tanjungbumi.

Menurut Karliansyah, dua tokoh lokal yang mengelola TPM dan HIPPAM yakni M Syahril dan  Muhammad Tumar  layak diusulkan untuk menjadi penerima Kalpataru. Kalpataru adalah penghargaan yang diberikan kepada perorangan atau kelompok atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup di Indonesia. Kalpataru sendiri adalah bahasa Sanskerta yang berarti pohon kehidupan (Kalpavriksha).

“Perjungan Pak Syahril mengelola Taman Pendidikan Mangrove di Labuhan dan Pak Tumar mengelola HIPPAM Sumber Barokah layak kita beri apresiasi. Tolong Pemda Bangkalan atau PHE WMO mengusulkan pada Kementerian Lingkungan Hidup agar mereka bisa dicalonkan sebagai penerima Kalpataru,” katanya.

Karliansyah menilai, Syahril yang tahun lalu dinobatkan menjadi Lokal Hero oleh Pertamina mempunyai kontribusi sangat besar dalam memulihkan ekosistem sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat di Labuhan.

“TPM Labuhan ini bukan saja bagus untuk lingkungan, misalnya menahan abrasi, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja dan menjadi objek wisata andalan Kabupaten Bangkalan. Nilainya lebih besar lagi karena ini ada di pesisir Utara Pulau Madura,” jelas Karliansyah didampingi Direktur Operasi Pertamina Hulu Energi (PHE) Beni J. Ibradi dan General Manager PHE WMO Kuncoro Kukuh.  

Dalam kunjungan ini, Karliansyah sempat bertemu dengan beberapa mantan TKI yang kini memilih mengembangkan Taman Pendidikan Mangrove Labuhan. Karliansyah juga bertemu dengan ibu-ibu anggota Kelompok Tani Cemara Laut yang mengembangkan bisnis katering untuk pelajar dan mahasiswa yang melakukan penelitian atau sekadar berkemah di TPM Labuhan.

“Sudah ada 65 warga yang mengelola TPM Labuhan. Manfaat ekonominya sangat besar karena berhasil membuka lapangan kerja. Yang tadinya jadi TKI di luar negeri, kini balik mengelola desa mereka,” katanya.

Karliansyah menilai, Syahril yang tahun lalu dinobatkan menjadi Lokal Hero oleh Pertamina mempunyai kontribusi sangat besar dalam memulihkan ekosistem

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News