Dubes Hamianin Bercerita tentang Nusantara, Begini Kisahnya

Dubes Hamianin Bercerita tentang Nusantara, Begini Kisahnya
Dubes Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin. Foto: dok. Humas Kedubes Ukraina

Dalam sidang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 21 Januari 1946, Perwakilan Tinggi Ukraina Dmytro Manuilsky mengusulkan untuk memasukkan “Masalah Indonesia” menjadi agenda di PBB.

"Sejarah bangsa Indonesia akan selalu mencatat, berkat usulan tersebut sidang Dewan Keamanan PBB dilaksanakan membahas persoalan Indonesia yang menghasilkan pengakuan global terhadap Republik Indonesia sebagai negara merdeka yang berdaulat," papar Vasyl Hamianin.

Pada Januari 1949, lanjutnya, Dmytro Manuilsky mengguncang panggung internasional yang dihelat di Delhi, India. Dia mengecam agresi militer yang dilakukan Belanda untuk kedua kalinya terhadap Indonesia.

Agresi militer Belanda II atau Operasi Gagak terjadi pada 19 Desember 1948 yang diawali dengan serangan terhadap Yogyakarta, ibu kota Indonesia saat itu, serta penangkapan Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir dan beberapa tokoh lainnya

Kedekatan Indonesia makin berlanjut di era 1970-an dengan ditandai kunjungan tokoh nasionalis Ukraina, Yaroslav Stetsko. Tokoh yang selamat dari kamp konsentrasi Nazi itu beberapa kali berkunjung ke Indonesia. Salah satunya, pemakaman para jenderal yang menjadi korban Gerakan 30 September 1965.

Yaroslav Stetsko banyak menulis, khususnya tentang gerakan pembebasan di negara-negara yang dijajah dan sangat menghargai kepentingan ideologi Pancasila dan menekankan kesamaannya dengan ideologi pejuang kemerdekaan Ukraina.

Kedekatan ini makin kuat ketika Ukraina menyatakan merdeka dari Uni Soviet pada 24 Agustus 1991, yang diakui Indonesia pada 28 Desember 1991. Kedua negara pun bersepakat menjalin kerja sama diplomasi pada 6 Juni 1992. (jlo/jpnn)

Dubes Ukraina Vasyl Hamianin bercerita tentang nusantara dan sejarah panjang hubungan Indonesia dan negaranya.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News