Dukung Gerakan Literasi Nasional, Pos Indonesia Gratiskan Biaya Kirim Buku

Dukung Gerakan Literasi Nasional, Pos Indonesia Gratiskan Biaya Kirim Buku
PT Pos Indonesia mendukung Gerakan Literasi Nasional. Foto: Istimewa for JPNN

Gilarsi menambahkan, hingga kini semua biaya pengiriman ditanggung oleh Pos Indonesia.

Namun, jika nantinya ada effect cost yang signifikan memengaruhi botom line Pos, tentu pihaknya akan berbagi dengan BUMN besar lainnya.

"Sementara ini kami mengalir dulu. Tapi jika nanti memengaruhi effect cost, kami akan share dengan BUMN besar lainnya seperti Pertamina, PLN dan bank-bank BUMN serta BUMN lainnya. Pastilah mereka willing dalam mencerdaskan bangsa. Pasti adalah yang bersedia dan juga peduli," ujar Gilarsi.

"Kami di Pos tidak perlu mempertanyakan (masalah biaya pengiriman). Kami paham Indonesia butuh ini. Gerakan ini seharusnya telah berlangsung puluhan tahun lalu. Meski terlambat namun gerakan semacam ini memang harus dilakukan. Targetnya semakin banyak anak Indonesia di bawah 15 tahun yang gemar membaca,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Tompi yang didaulat untuk memberi testimoni menceritakan kenangan pahitnya saat menjalani masa kecil di Provinsi  Aceh. Dia kerap disuruh ibunya untuk membeli bumbu dapur.

Meski jarak warung dari rumahnya hanya lima menit, namun artis yang juga berprofesi sebagai dokter itu mengaku perlu waktu 45 menit untuk membeli cabai dengan bungkus koran itu.

Bahkan, saudara yang lain harus menyusulnya untuk membawa cabai pesanan ibunya.

"Ya korannya saya baca, jadi beli cabainya lama. Saya merasakan membaca itu manfaatnya sangat besar terutama untuk anak-anak. Saya mengimbau kepada masyarakat untuk mengirimkan buku setiap tanggal 17," kata Tompi.

Gerakan Literasi Nasional yang diperingati setiap tanggal 17 adalah program untuk lebih meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia yang saat ini

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News