Dulu Ritha tak Mampu Berdiri, Kini Tekuni Budidaya Pohon Tin

Dulu Ritha tak Mampu Berdiri, Kini Tekuni Budidaya Pohon Tin
Ritha berdiri di antara pohon-pohon tin yang berjajar di loteng rumahnya. Foto: LUKMAN/BONTANG POST/JPNN.com

Merasakan langsung khasiat daunnya, Ritha menjadi terinspirasi untuk mulai menanam pohon tin dalam jumlah banyak.

Berawal dari dua pot tanaman tin jenis green dan purple yang diletakkan di loteng rumahnya, berkembang hingga mencapai 40-an jenis tin kala itu.

Pohon tin yang memiliki nama lain pohon ara memang memiliki beragam jenis dan warna yang berbeda satu sama lain.

“Saya mulai mencoba perbanyak dengan mencangkok. Aroma daunnya memang berbeda-beda. Ada yang warna aslinya pekat sekali,” tambah Ritha yang mengaku belajar budidaya tin secara autodidak.

Kegiatan Ritha berkebun pohon tin membuat banyak orang di sekitarnya menjadi penasaran. Dari situ, Ritha terpikir untuk mulai belajar menjual daun tin yang dia budidayakan.

Awalnya dia menjual daun tin dengan cara menyangrai untuk proses pengeringan. Dari empat bungkus pertama yang dijual, Ritha mulai menawarkannya melalui jejaring sosial di dunia maya.

“Pertama kali buat empat pak, itu orang-orang langsung rebutan. Sampai mesti antre nunggu panen lagi. Panennya per dua pekan,” tutur ibu tiga anak ini.

Dari menyangrai, Ritha beralih memasukkan daun tin ke dalam oven untuk proses pengeringan menjadi teh siap seduh. Pasalnya proses sangrai membuat daun menjadi wangi, namun terasa pahit.

Ritha sempat tidak mampu berderak untuk berdiri. Setelah rutin mengonsumsi rebusan daun tin, kesehatannya membaik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News