Dunia Hari Ini: Australia Berubah Haluan, Kini Mendukung Gencatan Senjata di Gaza

Dunia Hari Ini: Australia Berubah Haluan, Kini Mendukung Gencatan Senjata di Gaza
Perdana Menteri Selandia Baru, Australia, dan Kanada mengeluarkan pernyataan sebelum pemungutan suara yang dilakukan di PBB dengan hasil kebanyakan mendukung gencatan senjata. (Reuters: David Rowland/ABC News: Jon Sambell/Reuters: Mike Segar)

"Kamu tidak bisa mengatakan tidak akan ada negara Palestina sama sekali di masa depan. Dan ini akan menjadi bagian yang berat," ujarnya.

Pejabat Gaza mengatakan serangan ke Israel saat ini sudah menewaskan 18.000 orang, melukai 50.000 orang, sehingga menciptakan krisis kemanusiaan.

Hasil pemungutan suara PBB

Resolusi gencatan senjata telah disetujui dalam pemungutan suara di Majelis Umum PBB.

153 negara memilih untuk dilakukannya gencatan senjata, 10 negara menolak dan 23 abstain, sementara Amerika Serikat tidak mempunyai hak veto di Majelis Umum dan memberikan suara menentang resolusi tersebut, bersama dengan Israel.

Perwakilan PBB Palestina Riyad Mansour, menyebutkan unjuk rasa mendukung Palestina sudah digelar di seluruh dunia dan Amerika Serikat tidak bisa "mengabaikan kekuatan besar ini".

"Adalah tugas kita bersama untuk terus melakukannya sampai kami melihat berakhirnya agresi terhadap rakyat kami, untuk melihat perang terhadap rakyat kami berhenti. Ini adalah tugas kami untuk menyelamatkan nyawa," katanya.

Aturan kepemilikan visa ke Kenya dihapuskan

Pengunjung ke Kenya dari seluruh dunia tidak lagi memerlukan visa mulai Januari, kata Presiden William Ruto.

Ia mengatakan pemerintahnya telah mengembangkan platform digital untuk memastikan semua pengunjung akan menerima izin perjalanan elektronik terlebih dahulu, tanpa harus mengajukan permohonan visa.

Perdana Menteri Australia, bersama PM Selandia Baru dan PM Kanada, mengeluarkan pernyataan bersama yang mendesak adanya upaya dunia untuk

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News