Dusun Guyub Bromo Wakili Homestay Desa Wisata BTS Jatim

Dusun Guyub Bromo Wakili Homestay Desa Wisata BTS Jatim
Dusun Guyub. Foto: Kemenpar

Selain itu, ventilasi silang juga dapat mendorong zat-zat kimia yang menumpuk di dalam rumah dan mengurangi kelembaban yang dapat menyebabkan tumbuhnya jamur.

“Kami juga meng-create area produktif. Area ini bisa digunakan untuk bercocok tanam, beternak ataupun digunakan untuk keperluan membuat kerajinan tangan,” kata dia.

Wisata di Bromo memang bisa menghadirkan sensasi luar biasa. Dari mulai saat matahari terbit, wisatawan sudah disapa dengan keindahan hamparan pasir di kaki Gunung Bromo.

Budayanya? Ada Yadnya Khasada yang bisa disimak. agendanya sudah world class. Ribuan warga Suku Tengger yang bermukim di lereng Gunung Bromo mendatangi lautan pasir Bromo saat puncak Upacara Yadnya Kasada digelar sekitar Juli.

Upacara ini juga sudah menjadi agenda wisata tahunan dan mampu menarik ratusan ribu wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Jumlah pengunjung kawasan Bromo sesuai data Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mencapai 474.011 di 2015. Sebanyak 456.995 adalah wisatawan domestik dan 17.016 wisatawan mancanegara.

“Bayangkan jika ratusan ribu wisatawan itu menginap di homestay yang desainnya hanya bisa dijumpai Jawa. Spent money ke masyarakatnya bisa lebih banyak lagi. Length of Stay juga bisa lebih panjang karena ada atraksi tambahan yang bisa disaksikan lewat tampilan unik homestay di desa-desa wisata,” kata  Verena. (adv)


JAKARTA – CEO Message ke-15 Menpar Arief Yahya menguliti Homestay Desa Wisata. Rumah wisata yang dibangun, dimiliki dan dikelola oleh masyarakat,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News