Egy Maulana Ternyata dari Keluarga Sederhana di Medan

Egy Maulana Ternyata dari Keluarga Sederhana di Medan
Orang Tua Egy dan Abangnya saat ditemui di warung sekaligus rumah di Jalan Asam Kumbang, Senin (12/3/2018). Foto : nin/pojoksatu/jpg

Egy hanya bertahan selama satu tahun di SMP tersebut, kelas 2 SMP, Egy mulai dibawa ke Ragunan oleh bapak angkat Egy, Subagja Suihan.

“Subagja banyak sekali jasanya. Dia suka mencari pemain berbakat. Dia melihat Egy saat di SSB Tasbih, dia datang melihat Egy. Kemudian Indra Sjafri datang ke PPLP Sunggal, saat itu dia tanya Egy itu siapa, kualitasnya bagus, dan bilang agar anak ini (Egy) tolong dijaga,” bebernya.

Namun, Egy yang saat itu lolos seleksi PPLP untuk ke suatu event gagal berangkat karena tidak punya biaya. “Tahun 2013, Egy enggak jadi berangkat karena saat itu biaya pribadi berangkatnya, sekitar Rp 6-7 juta. Saya bilang sama Egy, kami orangtuanya enggak sanggup,” tuturnya.

Selepas itu, Egy dibawa bapak angkatnya ke Ragunan dan sejak kelas II SMP dia disana dan terus berkembang hingga masuk Timnas dan jadi pemain di klub Eropa. (nin)


Kesuksesan pemain timnas Indonesia Egy Maulana Vikri bergabung ke klub Polandia, Lechia Gdansk, tidak hanya membuat bangga Indonesia, namun juga publik Medan.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News