Ekonom ITS: Pembebasan Fiskal Bisa Menguntungkan Industri Emas Indonesia  

Ekonom ITS: Pembebasan Fiskal Bisa Menguntungkan Industri Emas Indonesia  
Ilustrasi - Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam pada Senin pagi terpantau tidak berubah atau stagnan. Foto: Ricardo/jpnn.com

Menurut ekonom senior  tersebut, Indonesia sebagai penghasil emas nomor enam di dunia dan komoditi untuk perhiasan nomor enam di dunia akan kalah bersaing jika ada penambahan pajak 11 persen di sektor hulu.

Apalagi industri perhiasan emas dalam negeri, termasuk sekitar 30 persen perajin emas sektor UMKM, merupakan industri padat karya berbasis keahlian.

‘’Dibandingkan Singapura dan Inggris, harga emas kita lebih mahal’’, katanya. 

Arman menambahkan industri emas dalam negeri dituntut bermain kecepatan dari sisi produksi dan penjualan. Hal ini mengingat industri berbasis skil ini hanya memperoleh margin sekitar 2 persen.

Berdirinya bank emas (Bullion Bank) diharapkan akan memberikan nilai tambah bagi industri emas dalam negeri.

Selain mempermudah rantai pasokan bahan baku industri perhiasan, pendirian bank emas ini akan dapat menghemat biaya transporasi sebesar 2,5 persen yang pada akhirnya akan memperkuat industri perhiasan emas untuk mampu bersaing di pasar global.

“Bullion Bank mulai terealisasi sesuai dengan rekomendasi kita menggunakan BRI. Jika Bullion Bank ini sudah jalan, maka kita tidak perlu melakukan ekspor bahan mentah emas. Sehingga akan lebih menghemat transportation cost 2,5 persen,’’ terang Arman. 

Bullion bank ini juga nantinya akan membuat harga bahan baku emas lebih murah yang akan memungkinkan industri perhiasan emas untuk meningkatkan daya saing di pasar global. (flo/jpnn)

Berbagai kebijakan pemerintah tersebut dibuat untuk mendukung peningkatan ekspor perhiasan emas Indonesia yang telah menggabungkan kekuatan mesin dan keahlian m

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News