Ekonomi Dunia Memasuki Fase Bahaya Baru
Kamis, 22 September 2011 – 07:30 WIB
Menanggapi laporan itu, Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementrian Keuangan Bambang P.S Brodjonegoro mengakui perekonomian tahun depan memang bakal lebih berat. Itulah yang menjadi alasan pemerintah tidak bersedia merevisi naik target pertumbuhan ekonomi yang dipatok 6,7 persen dalam pembahasan RAPBN 2012."Untuk mencapai angka tersebut bukanlah hal yang gampang. Sehingga kalau dinaikkan lebih tidak mungkin lagi. Itu salah satu sinyal kita bahwa tahun depan akan berat," kata Bambang.
Baca Juga:
Menko Perekonomian Hatta Rajasa masih optimistis dengan ekonomi domestik. "Banyak yang meramal seperti itu, beberapa kali banyak yang keliru. Ada yang perkirakan perekonomian kita melambat, masukan itu kita cermati, jangan buat kita jadi gamang" kata Hatta.
Hatta mengatakan, pemerintah akan berusaha menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Daya beli masyarakat tetap dijaga dengan menahan inflasi. "Suplai harus dijaga untuk mencukupi dalam harga stabil," katanya. Ia menambahkan, perlambatan pertumbuhan ekspor harus dikompensasi dengan terus mengembangkan pasar domestik. (sof/kim)
JAKARTA - Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia, termasuk Indonesia, untuk tahun ini dan tahun depan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- BTN Raih Best Savings Bank Award 2024 di Thailand
- Nasabah BTN Jadi Korban Investasi Bodong, Pengamat Perbankan Merasa Heran
- Bank Mandiri Imbau Nasabah Berhati-Hati Terhadap Penipuan Berkedok Undian Berhadiah
- Ralali Food Venture Rilis Makanan Tanpa Pengawet yang Bisa Bertahan Setahun
- Berburu Keping Oreo Pokemon Mew, Hadiahnya Traveling ke Jepang
- Cetak Laba Rp 15,98 Triliun Pada Triwulan I 2024, Mayoritas Analis Rekomendasikan Beli Saham BBRI